Nelayan Siluman Bikin Resah Nelayan Tradisional Karimun

Nelayan Siluman Bikin Resah Nelayan Tradisional Karimun

Sosialisasi keselamatan berlayar di Makolanal Karimun, Rabu (15/11/2017) lalu. Nelayan curhat soal rentannya perairan Karimun terhadap penyelundupan narkoba. (Foto: Edo/ Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Karimun - Nelayan Kabupaten Karimun mengutarakan keresahan. Perairan Karimun menjadi jalur strategis penyelundupan narkoba selama ini. 

Masuknya narkoba melalui jalur laut dari Malaysia, dengan modus menjadi nelayan, membuat para nelayan Karimun menjadi cemas dan resah.

“Kami takut dan resah, karena mereka membawa narkoba dengan modus menjadi nelayan,” ucap Aziz, nelayan Karimun yang dituakan.

Menurutnya, tidak ada nelayan Karimun yang melakukan hal yang melanggar hukum tersebut, bahkan ia meminta kepada aparat keamanan untuk selalu jeli.

“Banyak nelayan siluman yang membawa barang ilegal, seperti narkoba. Untuk nelayan disini tidak ada melakukan hal itu,” ucapnya, dihadapan Perangkat FKPD karimun, di Mako Lanal TBK, Rabu (15/11/2017).

Para nelayan juga mencemaskan kalau barang haram tersebut disentuh oleh anak dan keluarga mereka,” kami juga takut, narkoba itu sampai menyentuh keluarga kami,” ujar Aziz.

Kemudian, Kapolres Karimun AKBP Agus Fajaruddin menanggapi apa yang disampaikan oleh nelayan tersebut, bahwa untuk memerangi narkoba merupakan tugas semua pihak.

“Perangi narkoba tidak hanya tugas yang berwajib, masukyarakat juga berhak dengan cara melaporkan,” kata Agus.

Lanjut Agus, memerangi narkoba tidak harus memandang besar atau kecilnya, tapi seberapa banyak penindakan yang dilakukan untuk memberantas peredaran narkoba.

“Tidak perlu besar atau kecil, yang perlu seberapa banyak kita mengungkap dan terus menekan peredaran narkoba,” ucap Kapolres.

Selanjutnya, Danlanal TBK Letkol Laut (P) Totok Irianto menambahkan, bahwa tidak hanya Karimun, Indonesia darurat narkoba. Maka, para nelayan diharap dapat bekerja sama dalam menumpas peredaran narkoba.

“Kita semua darurat narkoba, dan para nelayan adalah orang pertama yang memiliki informasi, yang bersentuhan langsung dan berada di TKP. Maka laporkan jika melihat yang mencurigakan. Jadi, intinya semua dari nelayan,” kata Danlanal.

Danlanal juga menyarankan kepada nelayan, untuk membuat tanda di kapal,” kalau bisa bikin tanda dikapal, agar bisa diketahui,” ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews