BATAMNEWS.CO.ID, Bintan - Bus sekolah yang disewa Pemkab Bintan seharga Rp 184.800.000 untuk antar jemput guru dari Kota Tanjungpinang ke Kabupaten Bintan dengan nomor polisi (nopol) BP 7033 BU tidak beroperasi sejak 28 Oktober 2017 lalu. 

Akibatnya, sekitar 20 guru yang biasanya menumpangi bus itu terpaksa naik transportasi umum dan kendaraan pribadi agar dapat sampai ke sekolah. Sehingga proses belajar mengajar anak didik dari jenjang SD, SMP dan SMA tetap berjalan.

"Hampir seminggu lebih bus itu tak berjalan. Mau tak mau, guru numpang transportasi umum atau gunakan kendaraan pribadi agar bisa sampai ke sekolah," ujar salah satu guru asal Tanjungpinang yang mengajar di Bintan, Senin (6/11/2017).

"20 orang guru ini mengajar di sekolah yang berbeda. Mulai dari Lome, Tembeling, Sri Bintan, Simpang Lagoi sampai Sungai Kecil. Bayangkan saja jaraknya dari Tanjungpinang ke sana, mencapai 40-100 Km," katanya.

Guru salah satu SD di Bintan ini berharap agar Pemkab Bintan bisa segera menghadirkan kembali bus untuk antar jemput guru. Kemudian juga disediakan supir bus yang bertanggungjawab. Sebab guru harus bisa tiba di tempatnya mengajar tepat waktu serta terjamin keselamatannya.

"Kalau supir yang bawa kami tidak bertanggungjawab. Kadang-kadang gak ada kabar kalau bus gak jalan. Kayak kejadian inilah, sudah seminggu baru dikabarkan bus rusak," jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bintan, Tamsir membenarkan adanya bus untuk antar jemput guru dari Tanjungpinang menuju Bintan mengalami kerusakan. Sehingga tidak dapat beroperasi seperti biasanya selama sepekan.

"Saya baru dapat kabar dari staf, kalau bus guru sedang rusak. Kami akan segera mengeceknya karena belum tau apa-apa saja kerusakannya," ujarnya.

Jika sudah diketahui apa-apa saja kerusakan yang dialami bus tersebut. Pihaknya langsung mengintruksikan kepada pihak pengelolanya agar segera diperbaiki.  

(ary)