Menko Perekonomian Copot Kepala BP Batam

Hatanto Merasa Dihajar Mafia Lahan dengan Rp 1,5 Miliar

Hatanto Merasa Dihajar Mafia Lahan dengan Rp 1,5 Miliar

Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro dalam sebuah acara bersama pejabat dan pengusaha di Batam (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Batam (BP Batam) Hatanto Reksodipoetro menuding para penentang Perka 10/2017 terkait lahan adalah mafia. Ia membeberkan ada mafia lahan yang berusaha menggagalkan kebijakan tersebut.

“Kita awalnya tidak mempercayai ada mafia lahan seperti yang disebutkan Pak Luhut Panjaitan saat kunjungannya ke Batam sebelum kami semua menjabat, tapi setelah beberapa waktu kami menjabat, sudah kelihatan mafia lahan tersebut,” kata Hatanto saat menggelar konferensi pers, Rabu (18/10/2017). 

Namun Hatanto menolak menyebutkan siapa yang ia maksud sebagai mafia lahan itu. 

Baca juga:

Hatanto: Jangan Ada Dusta di Antara Kita...

Sayonara Mr Hatanto Reksodipoetro

 

Menurut Hatanto, semakin kelihatan sejak ada Perka 10 tahun 2017 tersebut. “Mengalokasikan lahan tentu ada jaminan, tidak hanya asal kasih saja, lagi pula uang jaminan tersebut bisa dipakai untuk kepentingan masyarakat,” kata dia. 

Kata dia, mafia lahan tersebut saat dikeluarkannya Peraturan Kepala BP Batam nomor 10 tahun 2017, karena ada yang mengeluhkan mengapa mesti harus ada proses agunan ke bank. 

Sementara itu Wakil Kepal BP Batam, Ir Agus Tjahajana menurutnya permainan mafia lahan juga terlihat saat aksi protes yang dilakukan melalui penyebaran ribuan spanduk di ruas-ruas jalan kota Batam. 

“Itu dilakukan secara terorganisir secara besar-besara dan informasi dari intel yang kami dapatkan setidaknya menghabiskan Rp 1,5 miliar untuk itu, pasti ada pihak di belakangnya, tidak mungkin masyarakat yang secara sepakat melakukan,” ujar Agus. 

Pemimpin BP Batam dibawah komando Hatanto resmi digantikan setelah diputuskan dalam sidang pleno Dewan Kawasan Pelabuhan Bebas Perdagangan Bebas. Pimpinan baru akan dikomandoi oleh Lukita Dinarsyah dan akan dilantik pada Kamis (19/10/2017). 

Hatanto mengakui dirinya sudah mengetahui bakal dicopot pada 4 Oktober 2017. “Kami semua dipanggil untuk menghadap Pak Darmin, dan beliau mengatakan untuk mengakhiri kepimpinan kami dengan alasan tahun depan adalah tahun politik, dan juga kami berada di tempat dan waktu yang salah, Dan sudah saatnya kami pensiun,” ujar Hatanto.

Secara pribadi, Hatanto mengungkapkan setelah masa jabatan kepala BP Batam ini, ia akan mengurus cucunya dan tidak tertarik lagi dalam dunia perpolitikan. 

Namun ada kesan mendalam yang dihadapi oleh Hatanto beserta deputi dalam kepemimpinan di BP Bagam terutama menangani masalah mafia lahan. 

Hatanto kemudian dicopot Menteri Koordinator Perekonomian sebagai Ketua Dewan Kawasan Nasional. Hatanto dianggap gagal dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi disamping komunikasinya yang dinilai buruk.

(ret)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews