Dua Warga Karimun Meninggal Terkena DBD

Dua Warga Karimun Meninggal Terkena DBD

Ilustrasi bocah korban demam berdarah (Foto: republika)

BATAMNEWS.CO.ID, Karimun - Dua orang warga Kabupaten Karimun meninggal dunia terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD) pada tahun 2017 ini.

Masyarakat Karimun tidak hanya meresahkan masalah banjir, tapi kewaspadaan terhadap penyakit Demam Berdarah (DBD) juga perlu ditinggatkan, terutama disaan musim hujan.

"Sekarang sudah mulai akhir tahun, biasanya kasus DBD meningkat di akhir tahun, ditambah dengan musin hujan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi.

Hingga Oktober 2017 ini, kasus DBD yang tercatat di Dinkes Karimun sebanyak 40 kasus, yang mana dua korbannya meninggal dunia di Kecamatan Kundur. Sementara di tahun 2016, kasus DBD yang menimpa warga Karimun mencapai 400 lebih.

"Tidak sebanyak tahun sebelumnya, tapi kita harus tetap waspada dan mengoptimalkan upaya pencegahan," ucapnya.

Beberapa faktor yang membuat jumlah kasus menjadi kurang diantaranya karena sudah mulai tingginya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan, berjalannya program-program yang dibuat oleh pemerintah daerah serta faktor musim.

Rachmadi menyebutkan beberapa program yang tengah digalakan pihaknya adalah dengan melibatkan langsung pelajar dan masyarakat menjadi juru pemantau jentik nyamuk di rumah serta lingkungannya masing-masing.

"Di Sei Lakam kita buat program satu anggota keluarga menjadi satu jumantik. Kita libatkan pelajar juga. Dan, mungkin juga karena kesadaran masyarakat. Tapi meski demikian kita harus waspada," ujar Rachmadi, kemarin.

Berkurangnya kasus DBD tersebut juga membuat grafik Karimun berada di bawah Kota Tanjungpinang, Kota Batam dan Kabupaten Bintan. Meskipun di setiap Kecamatan masih ada ditemukan, namun diketahui banyak desa dan kelurahan yang sudah tidak ada lagi kasus DBD.

(edo)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews