Uang THR di Batam Tak Beredar

Uang THR di Batam Tak Beredar

Ilustrasi uang (Foto: Bisnis)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Bank Indonesia merilis angka pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau. Hasilnya, pertumbuhan ekonomi kian melambat dan mengkhawatirkan.

Pertumbuhan ekonomi Kepri terhitung hanya 1,04 persen, turun sekitar 50 persen dari sebelumnya 2,02 persen. Torehan ini dinilai terburuk sepanjang sejarah berdirinya Batam atau Kepulauan Riau. 

Bahkan Kepri berada di urutan buncit, atau hanya berada di atas Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berada di posisi 34. Sedangkan Kepri satu tingkat di atasnya 33.

"Kita sebelumnya prediksikan konsumsi masyarakat meningkat setelah menerima THR Lebaran, ternyata THR lebih banyak disimpan daripada dibelanjakan," beber Gusti ketika konferensi pers di Hotel Harmoni One Batam Center, Kamis (10/08/2017).

Selain itu, tingginya tingkat pengangguran dan PHK juga disinyalir juga menjadi faktor utama menyebabkan daya beli masyarakat turun. Menurut data Dinas Tenaga Kerja Kota Batam ada ratusan ribu pengangguran dan 34 perusahaan penunjang tutup di Batam.

Beberapa perusahaan galangan kapal gulung tikar, termasuk perusahan besar yang bergerak di bidang oil and gas.

Banya pihak menilai ini merosotnya ekonomi Batam tak lepas dari kebijakan pemerintah di Batam yang tak pro investasi dan usaha.

Belum lagi sejumlah sektor yang beririsan langsung dengan masyarakat dinaikan lebih dari 100 persen. Contohnya kebijakan BP Batam yang menaikkan tarif pelabuhan, pass pelabuhan, sewa lahan, hingga layanan rumah sakit yang berada di atas 100 persen lebih.

Kemudian Pemko Batam yang juga menaikkan pajak-pajak daerah serta retribusi, seperti parkir dan pajak hiburan serta hotel dan sejenisnya.

(yes)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews