Wakjek Setuju Penyetopan Ojek Online di Batam, Kenapa?

Wakjek Setuju Penyetopan Ojek Online di Batam, Kenapa?

Ketua Koperasi Wakjek Batam Said Dahlawi (Foto: dok. pribadi)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pemko Batam melalui Dinas Perhubungan Kota Batam resmi menghentikan operasional ojek online per 1 Juni 2017. Ribuan driver ojek online pun resmi menjadi pengangguran.

Namun kebijakan Dinas Perhubungan itu juga didukung pihak ojek online asli Batam, Wakjek. Pihak Wakjek kepada batamnews.co.id mengaku mendukung penghentian sementara operasional ojek online dengan alasan tertentu. 

Apa alasannya?

Berikut penuturan Ketua Koperasi Wakjek Said Abdullah Dahlawi kepada batamnews.co.id, Rabu, 1 Juni 2017:

 Apa alasan Anda setuju dengan penghentian operasional ojek online oleh Dishub Batam?

Terkait penghentian sementara objek online, sebenarnya kehadiran gojek dengan tarif yang tanpa aturan bukan hanya menggulung ojek pangkalan, tapi Wakjek juga terimbas.                        

Memangnya seperti apa Gojek sehingga dicemaskan menggulung tikar ojek yang lain?

Gojek sekarang sudah bertranformasi menjadi raksasa kapitalis. Dengan dapat suntikan modal Rp 16 triliun. Mereka banting harga gila-gilaan. Mereka membuat harga serendah-rendahnya untuk mematikan kompetitor lainya, pada akhirnya yang tersisa hanya mereka saja.                        

Dampaknya seperti apa?

Ojek online lokal yang tidak punya modal kuat, lama-lama akan gulung tikar, seperti kami (Wakjek) ini ojek pangkalan juga demikian. Ini akan mematikan peluang ekonomi/usaha masyarakat yang bergerak di sektor ojek lokal, mereka sama dengan Indomaret atau Alfamart di Batam.                       

Apa alasan Wakjek setuju dengan kebijakan Dishub menyetop ojek online?

Apa yang dilakukan Dishub batam sebenarnya baik, mereka menghentikan sementara untuk membangun kesepakatan bersama antara Gojek dengan ojek lainnya. Sebagai regulator mereka harus membuat aturan main yang meberikan rasa adil kepada semua pihak. Misalnya, dari sisi harga, harus ada aturan dari pemerintah berapa harga tarif terendah dan tarif tertinggi. Dari sisi kuota driver juga perlu dibatasi.

Maksudnya?

Kalau aturan main dibebaskan, maka yang jadi pemenang hanya pemilik modal terbesar saja.***

(snw)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews