BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA) Kota Batam akan memanggil pemilik rumah yang mendirikan bangunan diatas drainase induk pasca banjir di kawasan Sagulung.

Kepala Dinas Bina Marga dan SDA Batam, Yumasnur mengatakan, pemanggilan tersebut dilakukan agar pemilik rumah dapat mengembalikan kondisi drainase seperti semula.

"Karena rumah mereka menghambat aliran drainase, yang dimensi paritnya kecil kita minta bongkar. Kalau tidak mau bongkar, kita yang bongkar," ujar Yumasnur di Lubuk Baja, Senin (10/4/2017).

Menurutnya, permasalahan banjir di lokasi tersebut cukup kompleks. Selain sampah, di dalam drainase juga banyak pipa kabel yang melintang. Serta diperparah sedimen yang mengendap cukup lama. Kondisi ini, kata dia, yang menghalangi aliran air.

"Ada beberapa kasus, ada pihak tertentu yang bangun jalan masuk di bawahnya, dibuat box culvert tapi dimensinya lebih kecil dari drainase. Sehingga sampah menumpuk di situ. Otomatis air tidak bisa lewat, terjadi banjir," katanya.

Kemudian, kata Yumasnur, setelah ditelusuri aliran drainase sampai ke arah laut, ditemukan terhambat karena pengembang perumahan menimbun drainase.

"Untuk yang ini kita juga sudah hubungi DLH (Dinas Lingkungan Hidup). Karena DLH yang keluarkan Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan)," kata dia.

Saat ini penanganan banjir di kawasan Sagulung dengan menurunkan dua alat berat untuk menormalisasikan. Kegiatan normalisasi drainase dilaksanakan mulai dari perumahan MKGR Batuaji hingga ke laut, melalui Villa Mukakuning dan sekitarnya.***