Bertepatan Islamic Centre Texas Terbakar Habis

Setelah 5 Hari, Obama Baru Bicara Pembunuhan Mahasiswa Muslim

Setelah 5 Hari, Obama Baru Bicara Pembunuhan Mahasiswa Muslim

Barrack Obama. (foto: benswann)

Washington - Setelah dikritik keras oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden AS Barrack Obama akhirnya mengeluarkan pernyataan mengutuk pembunuhan keji mahasiswa Muslim di Chapel Hill, North Carolina.

"Jangan pernah ada satu orang pun di AS harus menjadi sasaran pembunuhan karena siapa mereka, atau bagaimana mereka beribadah," ujar Obama.

"Kita lihat kehadiran besar di pemakaman itu. Kita semua satu keluarga, keluarga Amerika," lanjutnya.

Suami-istri Deah Shaddy Barakat dan Yusor Mohammad Abu Salha, keduanya berusia 23 dan 21, serta Razah Mohammad Abu Salha (19), Selasa (10/2) tewas ditembak di apartemen merekak tak jauh dari Universitas North Carolina. Penembaknya adalah Craig Stephen Hicks, yang mengarahkan pistol ke kepala korban-korbannya.

Tidak ada liputan media di AS atau Eropa untuk pembunuhan keji ini, hanya karena korbannya Muslim. Hanya situs-situs gurem yang mengangkat, dan media sosial meramaikan dengan kemarahan.

CNN, Fox News, LA Times, New York Times, dan Washington Post, baru menurunkan berita ini sekian puluh jam kemudian. Bahkan tidak ada pernyataan Obama, wapres Joe Biden, dan Menlu John Kerry, sampai dua hari setelah insiden, yang membuat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik keras.

"Mengapa Obama diam ketika tiga Muslim dibunuh secara keji," ujar Erdogan dalam konferensi pers di New Meksiko, Kamis lalu.

"Obama tidak bisa diam ketika menghadapi insiden seperti ini. Jika dia tidak membuat pernyataan, dunia juga akan mendiamkan Anda," demikian Erdogan.

Di hari yang sama setelah Obama mengeluarkan penyataan, kebakaran besar, Jumat (13/2) waktu setempat atau Sabtu (13/2) WIB, melanda dan menghancurkan Islamic Center Houston, Texas, AS.

Penyebab kebakaran belum diketahui. Yang pasti kebakaran memusnahkan seluruh bangunan penyimpanan. Penyelidik masih mencari sumber api.

Kenyatta Parker, petugas informasi publik Pemadam Kebakaran Houston, mengatakan; "Tidak ada korban luka pada peristiwa ini, karena tidak seorang pun di dalam gedung saat api melalap bangunan."
 
(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews