Nasib Miris Pedagang Pasar Induk yang Mati Suri

Nasib Miris Pedagang Pasar Induk yang Mati Suri

Pasar Induk Jodoh (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Ratusan pedagang di Pasar Induk Jodoh, Batam, berharap perhatian pemerintah. Sampai saat ini Pasar Induk yang menghabiskan dana puluhan miliar itu mati suri.

"Jangan seperti ini, kami hanya menjadi bulan-bulanan pemerintah saja. Kami menjadi korban kebijakan. Dulu kami dijanjikan untuk berjualan di sini, tetapi sekarang sudah tebangkalai tanpa adanya kejelasan nasib kami," kata Oyon, 
Selasa (7/2/2017) siang.

Para pedagang Pasar Induk merasa menjadi tumbal sengketa aset antara Pemko Batam dengan BP Batam.

Pasar Induk Jodoh sejak dibangun sejak zaman Walikota Batam Nyat Kadir tak pernah beroperasi dengan baik.

Ada beberapa alasan bagi para pedagang masih bertahan hingga saat ini. 

“Lapak untuk berjualan mempunyai sertifikat yang jelas,” ujar  Oyon.

Oyon mengatakan, pemerintah seharusnya memberikan pengelolaan pasar tersebut ke pihak swasta.

“Kalau memang tak bisamembenahinya, silahkan saja berikan kepada pihak swasta,” ujar dia.

Menurut dia, sudah terlalu lama mereka menunggu, selama itu juga tidak ada kejelasan dari pemerintah. Bahkan untuk kepengurusan sampah, mereka berinisiatif membersihkan sendiri.

Pada tahun 2016 lalu, RT setempat bersama warga mengeluarkan sampah dari tempat tersebut. Hasilnya sangat luar biasa. Sekitar 48 lori digunakan untuk membuang sampah.

"Pak RT dan warga di sini yang bersihkan sendiri. Adalah kita tarik restribusi untuk sampah. Kalau tidak dibersihkan, apa tidak semakin menumpuk sampah disini," ujar Oyon.

Oyon mengatakan, dalam hal ini pemerintah tidak tegas, tidak memperdulikan lagi bagai mana pasar yang megah ini akan difungsikan kembali. Jika memang ada keseriusan pemerintah, mungkin nasib ratusan pedagang disana bisa lebih sejahtera.

Kekecewaan selama ini membuat mereka dewasa dan kompak, bahkan walaupun tidak diperhatikan oleh pemerintah, mereka mampu membersihkan sampah yang berserakan disana walaupun tidak rutin.

"Kalau dibiarkan terus, mungkin sampah ini semakin menumpuk. Makanya pak RT berinisiatif membuang sampah demi kebersihan bersama," ujarnya

Mereka masih menunggu Pemerintah, diharapkan bisa memberikan kepastian hidup mereka. Bagai mana nasib pasar Induk Jodoh ini kedepanya. Jangan sampai bangunan megah tersebut rusak dimakan waktu tanpa ada perbaikan dan tidak difungsikan dengan semestinya.

Selama ini, kawasan tersebut dimanfaatkan untuk tempat tinggal dibagian lantai satu kawasan belakang pasar. Sementara itu ada juga beberap ruko yang dijadikan tempat untuk penyimpanan barang.

 

[edo]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews