BATAMNEWS.CO.ID,Batam - Lantunan doa terdengar di rumah duka Ny Rekaveny Soerya di Perumahan Duta Mas, Batam Centre. Kerabat dan teman sejawat Rekaveny berdatangan mendoakan kepergiannya.

Kesedihan karena kepergian Rekaveny sangat dirasakan oleh teman-teman almarhumah seperti Jumaga Nadeak, Ketua DPRD Kepri.

"Beliau ada sosok yang sangat ramah dan bersahabat, setiap kita ke rumah beliau selalu tak lupa menawarkan untuk makan, juga menanyakan kabar dari keluarga. Hal itu yang membuat saya tak pernah lupa," ujar Jumaga Nadeak dengan raut muka sedih dan sekali-sekali menyeka air matanya saat dijumpai di rumah duka di Perumahan Duta Mas, Rabu (25/1/2017).

Begitu juga dengan Asmin Patros yang merasa sangat kehilangan sosok Rekaveny.

"Kami merasakan kebersamaan selama bertugas bersama-sama beliau selama 5 tahun di DPRD Batam, kami merasakan persaudaraan dan kehangatan, tidak pernah berubah dan apa adanya," ujar Asmin Patros.

Jumaga menuturkan bahwa almarhumah sudah memiliki riwayat penyakit kanker dulunya namun sempat sembuh. Namun, Agustus 2016 lalu kondisinya kembali drop.

"Bulan 9 atau 9 dicek ke rumah sakit belum sempurna. Disampaikan high dangerous. Satu-satunya upaya yang dapat dilakukan yakni terapi. Namun dari delapan kali terapi yang dijalankan almarhumah, gagal," kata Jumaga.

Ia menyampaikan keadaan almarhumah sempat membaik pada Kamis lalu.

"Kamis saya masih ketemu di apartemen di Singapura. Beliau masih gurau-gurau," kata Jumaga.

Namun pada Senin kemarin, pagi sekitar pukul 10.00 waktu Singapura, kondisinya drop. Dokter sudah angkat tangan.

"Selasa saya datang ke sana lagi. Sudah tak bisa komunikasi. Sudah pasang alat dan lain sebagainya. Saya pulang sore. Beliau dinyatakan tak berdaya. Dalam hitungan hari dan jam saja. Sebagai manusia kita hanya bisa ikhlas. Pukul 6 waktu Indonesia beliau dipanggil Tuhan," kata Jumaga.

(ret)