Kapal Diduga Pengangkut TKI Karam di Perairan Malaysia, 9 Orang Ditemukan Tewas

Kapal Diduga Pengangkut TKI Karam di Perairan Malaysia, 9 Orang Ditemukan Tewas

Ilustrasi (foto : ist/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Sebanyak sembilan orang ditemukan tewas tenggelam dalam peristiwa kapal karam yang diduga mengangkut TKI di perairan Tanjung Lemang Mersing, Malaysia pada, Senin (23/1/2017) pukul 09.15 waktu setempat.

Saat ini pihak terkait tengah melakukan koordinasi atas peristiwa tersebut. Belum diketahui berapa jumlah penumpang kapal naas itu.

Pangkalan Utama Angkatan Laut IV Tanjungpinang menerjunkan tim Western Fleet Quick Response (WFQR) untuk melakukan koordinasi dalam rangka membantu proses SAR pada kecelakaan perahu yang karam tersebut.

Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama TNI S. Irawan mengatakan, ruang kendali utama (RKU) WFQR Lantamal IV Tanjungpinang menerima informasi dari ILO Malaysia tentang kejadian kapal tenggelam di perairan teritorial Malaysia, diduga perahu tersebut membawa TKI ilegal yang berangkat dari Tanjung Bemban Batam menuju ke Malaysia. 

“Berita mengenai tenggelamnya kapal pengangkut TKI ilegal tersebut diterima oleh MRSC Johor sekitar jam 09.15 waktu setempat," ujar Danlantamal IV Laksma TNI S. Irawan dalam siaran persnya yang diterima batamnews.co.id, Senin (23/1/2017) sore.

Dalam laporan, dimana DM7 Tanjung Sadeli menginformasikan bahwa mereka telah menerima laporan dari masyarakat setempat tentang adanya sebuah perahu yang karam dan menemukan 9 mayat (2 laki-laki dan 7 perempuan) yang terdampar di pantai perairan Tanjung Leman Mersing Johor  atau + 90 Km dari Johor Baru, Malaysia.

“SAR telah dilakukan oleh pihak berwenang Malaysia dengan mengerahkan kapal Penggalang 43 dan Pengawal 43. Mengingat tempat kejadian berada di perairan teritorial Malaysia, kita tidak bisa terjun langsung ke lokasi. Namun, sampai dengan saat ini RKU WFQR Lantamal IV terus melaksanakan koordinasi dan pengumpulan data serta informasi mengenai perkembangan kejadian tersebut,” tegas Irawan.

Ia menambahkan, bahwa saat ini merupakan musim angin utara dimana gelombang laut cukup tinggi disertai dengan hembusan angin yang cukup kencang.

Untuk itu, kata Irawan, dihimbau kepada para pengguna transportasi laut agar memperhatikan faktor cuaca dan melengkapi sarana keselamatan guna meminimalisir terjadinya kecelakaan di laut.

 

(isk)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews