Kesedihan Istri Korban Tenggelam di Tanjunguma
Jangan, Jangan Bawa Suami Saya...
Susiliwati, tak henti-henti menangis di ruang jenazah RS Otorita Batam, Sekupang. Ia seakan tak percaya, suaminya Ferri sudah tidak ada lagi di dunia. Meski sudah terbungkus kain putih, ia terus berbicara kepada suaminya.
Saat petugas petugas kamar jenazah akan membawa jenazah untuk dimandikan, ia berteriak dan berusaha menahan. "Jangan, jangan bawa, kemarin dia pergi ngak ngomong apa-apa sama saya," kata Susiliwati yang terus menahan jenazah dengan isak tangis yang tak henti.
Suaminya Ferri (20) adalah korban terseret arus di pantai Kampung Nelayan, Tanjunguma, Senin (26/1/2015) lalu. Suaminya dan Zulkifli, paman suaminya sore itu berniat mencari kerang. Namun nahas, mereka berdua terseret arus pasang dan tenggelam. Jenazah Ferri ditemukan beberapa setelah itu atau pukul 21.30. Sedangkan jenazah Zulkifli baru ditemukan pagi harinya.
"Istighfar, istighfar nak," kata Yali (60), ayah Susiliwati berusaha menenangkan wanita berusia 20 tahun itu.
Petugas rumah sakit juga berusaha menenangkan wanita yang belum lama melahirkan buah hati pertama mereka itu. "Sabar, sabar, kalau ibu mau jalan suaminya lancar, serahkan saja kepada kami," kata salah satu petugas rumah sakit.
Setelah itu, barulah Susiliwati melepaskan genggaman tangannya dari jenazah sang suami yang sudah kaku. Ferri meninggalkan Susiliwati bersama bayi perempuan yang baru berusia 44 hari.
(alf)
Komentar Via Facebook :