Presiden Filipina Akui Masih Sedarah dengan Abu Sayyaf

 Presiden Filipina Akui Masih Sedarah dengan Abu Sayyaf

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. (foto: ist/net)


BATAMNEWS.CO.ID, Manila - Presiden Rodrigo Duterte marah besar setelah mendengar kabar tawanan remaja asal Filipina dipenggal kelompok militan Abu Sayyaf dua hari lalu.

"Saya perintahkan kepada polisi dan pasukan militer untuk melawan semua musuh negara, cari tempat persembunyian mereka dan hancurkan. Abu Sayyaf, hancurkan mereka. Titik," kata dia dalam jumpa pers di Davao City, seperti dilansir Internasional Business Times, Kamis (25/8/2016).

Duterte mengatakan dia sudah kehilangan kepercayaan dengan Abu Sayyaf meski dikatakan dia masih satu etnis dengan kelompok militan itu.

"Saya punya hubungan darah dengan kalian, tapi saya sudah tidak percaya lagi," kata Duterte.

Menurut Duterte, anggota Abu Sayyaf masih merupakan keturunan etnis Tausug. Asal yang sama dengan Duterte dari garis keturunan ibunya yang orang Maranao.

"Meski saya bukan orang Tausug, lebih ke Maranao, saya sudah tidak percaya lagi dengan kalian," kata dia dalam campuran bahasa Inggris dan Filipina.

Patrick Almodovar, 18 tahun, dipenggal Abu Sayyaf dua hari lalu karena keluarganya tidka sanggup membayar uang tebusan sebesar satu juta peso atau setara Rp 286 juta.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews