Tahanan Rutan Diduga Tewas Disiksa, Kapolresta: Saya Tak Dilapori, Baru Tau dari Media

Tahanan Rutan Diduga Tewas Disiksa, Kapolresta: Saya Tak Dilapori, Baru Tau dari Media

Kapolresta Barelang Kombes Pol. Helmy Santika (Foto: Edo/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kapolresta Barelang Batam Kombes Pol Helmy Santika mengakui tak mendapat laporan mengenai kematian tahanan narkoba berusia 21 tahun di Rutan Barelang, Tembesi, Batam pada 20 Juli 2016, secara janggal. Bahkan Helmy mengaku baru mendapatkan informasi tersebut justru dari media online.

“Tidak dilapori, kita tidak tahu kejadian itu. Sehingga kita tahu dari media,” ujar Helmy kepada wartawan di Mapolresta Barelang, Selasa (2/8/2016).

Ia mengakui, selama dua pekan setelah kematian Budi Yanto yang mencurigakan tersebut, baik pihak Kejaksaan Negeri Batam dan pihak Rutan Barelang tidak ada memberitahu sedikit pun.

Helmy tak menyebutkan, apakah kasus tersebut sengaja ditutup-tutupi dari pihak kepolisian atau ada hal lain yang disembunyikan.

Menurut Helmy, penyidik saat ini tengah menelusuri mengenai kasus tewasnya tahanan tersebut. 

 

Luka memar di tubuh Budi Yanto tampak masih baru diduga akibat siksaan. (Foto: Ist/Batamnews)

 

Apalagi ada kejanggalan mengenai kematiannya. Di tubuh korban yang bernama Budi Yanto itu ditemukan luka-luka seperti bekas sabetan.

Tahanan narkoba titipan Kejaksaan Negeri Batam di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Barelang, Tembesi, Batam,  itu diduga kuat tewas akibat siksaan. Sekujur tubuhnya penuh luka memar. 

Ia sempat dilarikan ke RSUD Embung Fatimah Batam di Batuaji namun dinyatakan sudah meninggal sebelumnya. 

Kabar mengenai tewasnya Budi Yanto ini baru mencuat setelah dua pekan berlalu. 

Kabarnya kematian Budi Yanto ada kaitan dengan bisnis narkoba dan kasus yang tengah ia hadapi. 

 

[edo/snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews