TERBONGKAR: Begini Modus Sekolah di Batam Memalak Siswa

TERBONGKAR: Begini Modus Sekolah di Batam Memalak Siswa

Dokumen pungutan sekolah yang diperoleh sejumlah warga (Foto: Noor Aziiz)

BATAMNEWS.CO.ID, Karimun - Sejumlah sekolah di Batam Kepulauan Riau untung besar. Hampir semua sekolah ternyata menerapkan pembelian buku dan LKS. Harganya beragam.

Hampir setiap kelas dipungut biaya buku dan LKS. “Kalau tidak LKS, beli bukunya dua kali lipat,” ujar seorang orangtua siswa seperti dikutip batamnews.co.id, Sabtu (23/7/2017).

Harga yang ditawarkan kepada orangtua cukup tinggi. Satu paket lengkap untuk Kelas 2 SD mencapai Rp395 ribu, sedangkan untuk kelas 5 dan kelas 6 SD mencapai Rp473 ribu.

“Kelas 5 dan 6 masing-masing Rp473 ribu,” ujar Mini, orangtua siswa.

Padahal sebelumnya baik Wali Kota Batam Rudi dan Wakil Wali Kota Batam Amsakar serta imbauan dari Menteri Pendidikan, bahwa LKS atau buku tidak boleh dibebankan kepada siswa. 

Pasalnya, setiap sekolah sudah diberikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Nilainya mencapai ratusan miliar untuk Batam.

“SD 02 Batamkota membayar Rp530 ribu,” ujar Candra.

Rupanya, harga LKS dan buku di sekolah negeri justru lebih tinggi dibandingkan sekolah swasta. 

“Murah SD Islam/MI Tiban Indah, cuma Rp13 ribu per anak, kelas 6 baru Rp260 ribu,” ujar seorang wanita.

Menurut informasi yang dikembangkan batamnews.co.id, pungutan liar tersebut terjadi hampir di setiap sekolah di Batam.

Banyak yang pesimis, janji Wakil Wali Kota Amsakar Achmad bakal terwujud yang akan mencopot kepala sekolah yang ketahuan menjual LKS dan buku kepada siswanya.

 

Baca juga:

[VIDEO] Anggota DPR Bongkar Sarang Pekerja Tiongkok di PLTU Tanjung Kasam Batam

 

Bisa dibayangkan, berapa keuntungan pihak sekolah yang menjual buku kepada ratusan bahkan ribuan muridnya di setiap sekolah.

Tak heran, setiap tahun ajaran baru, menjadi kesempatan bagi sekolah meraup keuntungan sebesar-besarnya dari siswa. 

Peristiwa ini sudah jamak terjadi. Batam juga terkenal sebagai kota dengan pendidikan yang sangat mahal. 

Para siswa terkadang juga harus mengeluarkan uang tambahan untuk hal lainnya serta uang bangku yang mencapai Rp1 juta hingga Rp3 juta per anak saat masuk sekolah.

"Saya dimintai Rp2 juta untuk uang bangku, ya nggak apa-apa yang penting anak bisa sekolah," ujar seorang orangtua siswa.

Selain itu sebuah dokumen yang diperoleh menunjukkan proses sekolah memalak para siswa. Mulai dari pungutan seragam, asuransi, kartu pelajar, map raport, tata tertib sekolah, hingga LKS.

Masing-masing orangtua murid terpaksa membayar hingga mencapai sekitar Rp3 juta.

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews