Fenomena Istri Akhir Pekan Pria Singapura dan Malaysia di Batam

Fenomena Istri Akhir Pekan Pria Singapura dan Malaysia di Batam

Ilustrasi (Foto: Ist)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam -  Fenomena istri akhir pekan atau "weekend wives" di Batam Kepulauan Riau ternyata sudah tak asing lagi. Fenomena ini melibatkan lelaki asing warga negara Singapura atau Malaysia yang beristrikan warga Indonesia.

Para pria Singapura atau Malaysia itu biasanya melakukan nikah siri dengan wanita Indonesia di Batam melalui seorang juru nikah. 

Biasanya, pria asing itu telah berkeluarga dan menikah secara diam-diam. Tak heran, mereka hanya datang ke Batam hanya pada waktu-waktu tertentu atau pada akhir pekan saja.

“Karena itu disebut dengan istri akhir pekan (weekend wives),” ujar seorang warga Batam kepada batamnews.co.id, Minggu (15/5/2016).

Nikah siri ini banyak dimanfaatkan pria Singapura dan Malaysia karena memang jauh lebih murah dibandingkan harus menyewa wanita penghibur. Tak perlu banyak biaya, hanya butuh beberapa puluh ribu saja sebagai syarat nikah siri. 

 

Baca juga:

Pakai Baju Berlogo Palu Arit, Seorang Warga Karimun Diamankan Intel Kodim

 

Fenomena ini juga pernah diberitakan sejumlah media di Singapura maupun Malaysia.

Banyak alasan, mengapa wanita Indonesia di Batam mau melakukan nikah siri dengan pria asing. Salah satunya karena faktor ekonomi atau kemiskinan.

Rata-rata para wanita itu bukanlah warga Batam, namun mantan pekerja seks yang mencari penghidupan yang layak di Batam.

Sayangnya, dalam pernikahan itu, posisi wanita memang sangat lemah. Bila terjadi perceraian, mereka tidak berhak mendapatkan nafkah maupun harta warisan.

Selain itu, para pria asing tersebut rata-rata sudah berkeluarga atau beranak dan istri. Mereka biasanya pergi ke Batam setiap akhir pekan dengan alasan bermain golf atau berbisnis.


Wali nikah

Seorang pria yang dikenal sebagai juru nikah, Ayubi (60), memiliki alasan menikahkan para pasangan siri tersebut. Menurutnya, hal itu setidaknya bisa menghindari orang tersebut dari perzinahan.

Pria yang juga seorang imam di sebuah masjid itu telah banyak menikahkan pasangan perkawinan campuran tersebut.

Menurut dia, tidak ada dokumen atau persetujuan dari pengadilan yang diperlukan bagi seorang pria untuk mengambil istri ekstra di sana. 

Satu-satunya hal yang dibutuhkan adalah persetujuan dari kedua pasangan yang sudah dewasa tersebut. Kehadiran anggota keluarga atau saksi dari sisi gadis itu dianggap sebagai bonus.

“Personil dari berbagai instansi keamanan Malaysia adalah klien terbesar,” ujar Ayubi seperti dikutip dari Harian Metro beberapa waktu lalu.

Selain itu, keberadaan sopir taksi membantu para pria asing tersebut menemukan wanita-wanita yang mau diajak nikah siri.

Ayubi menuturkan, ia juga juga menyediakan akomodasi untuk pasangan yang baru menikah, dengan menyewakan salah satu dari 20 rumah yang ia memiliki di sekitar masjid tempat ia bekerja.

"Ini adalah cara saya untuk berkontribusi untuk mencegah seks di luar nikah.” 


Mantan pekerja seks

Sebuah media Singapura melaporkan, pernikahan siri yang dilakukan pria Singapura di Batam telah mengancam rumah tangga warga di Singapura. Fenomena itu telah menjadi rahasia umum bagi mereka.

Banyak pria Singapura yang akhirnya bercerai dan meninggalkan anak-anak mereka dan memilih hidup dengan pasangan barunya.

Selain itu, wanita yang kerap diajak nikah siri, pada umumnya mereka adalah mantan pekerja seks yang datang dari luar Batam. 

Mereka berharap dengan menikah siri bersama pria asing dari Singapura dan Malaysia setidaknya bisa memperoleh kesejahteraan. Memang pada umumnya, para pria Singapura dan Malaysia sanggup memberikan materi yang cukup bagi mereka.

Para wanita yang dinikahi itu pada umumnya sadar menikah dengan pria beristri namun mereka terkesan mengabaikan hal tersebut.

 

Baca juga:

Akhirnya, Wali Kota Perintahkan Stop Seluruh Reklamasi di Batam

 

Bahkan diantara mereka menikah dengan pria asing dengan usia dua kali lebih tua dari yang perempuan. Namun hal itu tak menjadi masalah selama mereka memberikan sedikit kemewahan yang mungkin belum pernah mereka rasakan sebelumnya.

Bahkan ada diantara para pria asing itu memilih tinggal di Batam setelah pensiun.

Namun beberapa wanita Batam itu terkadang menjadi korban janji manis. Mereka ada juga bernasib tragis, ditinggal begitu saja setelah melahirkan atau hamil.

Jadi ini bisa jadi pengingat bagi para istri di Malaysia dan Singapura, bila suami Anda sering-sering ke Batam pada akhir pekan atau setiap dua minggu untuk berbisnis atau bermain golf, patutlah curiga..

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews