BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Penyidik Polresta Barelang saat ini masih menyidik kasus prostitusi online yang digerebek beberapa waktu lalu. Dari hasil penyidikan, terungkap sejumlah modus jaringan prostitusi tersebut.

Menurut Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Memo Ardian, para pelanggan prostitusi online datang dan menghubungi jasa PSK online, pada umumnya dari informasi blog tersebut. 

“Di sana terdapat nomor telepon yang bisa dihubungi,” ujar Memo baru-baru ini.

Tersangka Aslina atau Dindin bertugas sebagai operator telepon. selanjutnya, Aslina memesan PSK dari Anam, setelah itu PSK yang pesanan diantar tukang seorang ojek bernama, Mustaqin (26) ke lokasi yang telah disepakati.

Saat itulah voucer tersebut digunakan untuk meminta pembayaran kepada kasir seharga Rp10 ribu hingga Rp15 ribu untuk ongkos ojek.

PSK yang ditawarkan pada pelanggan memiliki tarif beragam. Pelanggan membooking dengan cara short time dan long time. Harga short time berkisar Rp600 ribu dan long time sekitar Rp1,2 juta. 

Harga ini pun bervariasi sesuai kecantikan dan umur PSK. Harga PSK itu nantinya dibagi-bagi. 50 persen untuk PSK, 25 untuk mucikari, dan 25 persen lainnya untuk pemilik blok.
 

[edo]