Batam - Rumahhitam, pusat sanggar seni yang berada di Sekupang, Batam kini hanya menyiskana lahan tandus. Seluruh bangunan sanggar itu telah dibongkar dan akan dijadikan pusat bisnis.

Ironis, ketika seni sedang menggeliat di Batam, pusat pelatihan dan pendidikan para seniman itu justru dibongkar. Tak ada lagi sisa-sisa pegelaran dan karya seni di sana.

Seniman-seniman yang rutin berkumpul selama ini pun mulai jarang terlihat. Lahan yang diklaim milik seorang pengusaha itu akan membangun komplek pertokoan.

Perusahaan itu bernama PT Sultan Raja Rumahitam dan PT Gemilang Karisma. Mereka terpaksa mengistirahatkan semua aktivitas di Rumahitam menunggu ruko selesai dibangun.

Rumahitam nantinya akan menempati salah satu sisi dari komplek pertokoan yang dibangun tersebut.

"Kita masih ada bascamp di belakang kantor Kehutanan. Sementara proses kreativitas kawan-kawan dilakukan di sana. Yang di sini istirahat dulu," kata Tarmizi.

Dia adalah pendiri sekaligus ketua Sanggar Seni Rumahitam. Kini yang tersisa dari penggusuran itu hanya plang nama Rumahhtam di bawah pokok kelapa yang sudah hampir tumbang.

Terdapat pula sepetak bangunan kecil berwarna hitam di sampingnya. Bangunan tersebut berjejer dengan pondok-pondok kecil tempat usaha makanan masyarakat sekitar.

[kok]