Sidang Pembunuhan Nia

Paman Dian Milenia: Saya Mencari Nia Sampai Subuh Tapi Tidak Ketemu

Paman Dian Milenia: Saya Mencari Nia Sampai Subuh Tapi Tidak Ketemu

Noven, paman Dian Milenia jadi saksi di PN Batam. (foto: edo)


BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sidang kasus pembunuhan terhadap Dian Milenia Trisna Afiefa (15) kembali digelar di Pengadilan Negri (PN) Batam, dengan agenda masih mendengar keterangan saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kamis (14/4/2016).

Persidangan yang digelar di ruang sidang utama, dimulai pukul 11.00 WIB, telat satu jam dari jadwal yang ditentukan sebelumnya yaitu pukul 10.00 WIB.

Kemudian saksi yang direncakan hadir sebanyak tiga orang, hanya bisa dihadiri oleh satu orang saja, yaitu Noven (40) yang merupakan adik kandung dari ibu korban, Isna.

Hakim Ketua yang dipimpin oleh Zulkifli yang didampingi oleh Hakim anggota Iman Budi dan Hera Pilosia. Dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Bani Ginting Rumondang.

"Maaf yang mulia, saksi yang bisa hadir hanya satu orang, dua orang lainnya berhalangan hadir," kata Bani, kepada hakim sebelum sidang dimulai.

Walaupun saksi yang bisa hadir hanya satu orang, persidangan tetap dilanjutkan oleh Majelis Hakim.

Saksi yang hadir, merupakan paman kandung Dian Milenia. Noven dihadirkan menjadi saksi karena ia yang menemukan motor Honda Beat Orange yang digunakan oleh korban saat pergi sekolah.

Rumondang bertanya kepada saksi, apa hubungannya dengan korban, kapan terakhir kali bertemu.

"Saudara saksi kenal dengan korban, apa hubungan dengan korban, kapan terakhir bertemu dengan korban," tanya Rumondang kepada saksi.

Noven mengaku bertemu dengan korban terakhir kalinya pada malam Sabtu. Ketika ia hendak menjemput anaknya yang ketika itu berada di rumah korban.

"Saya ditelepon oleh kakak saya, yaitu ibu dari Nia, yang mengatakan kalau Nia belum pulang. Maka saya bersama anak dan istri langsung ke rumah kakak saya. Setelah itu saya pergi mencari Nia ke sekolahnya, sekitar Sekupang dan tempat dimana anak muda nongkrong, tapi tidak bertemu. Setelah itu saya bersama anak istri berencana ke Tiban ke rumah teman meminta bantuan," terang Noven, saat menjawab pertanyaan jaksa.

Kemudian, saat Noven hendak mengarah ke Tiban, tak jauh GOR STC Sekupang, ia bersama anak istrinya melihat sepeda motor Honda Beat warna Orange yang terparkir di tepi jalan.

Maka ia berhenti untuk melihat dan mengecek motor tersebut. Untuk memastikan motor tersebut milik korban, ia menelepon kakaknya Isna.

Setelah itu, menghubungi temannya untuk meminta tolong menghubungi polisi, karena ia tidak mengantongi nomor telepon kepolisian.

"Karena saya tidak punya nomor polisi, saya telepon teman untuk datang dan meminta menghubungi polisi. Anggota Polsek Sekupang datang dan berkoordinasi dengan Polsek Sagulung, sebab laporan kehilangan di Polsek Sagulung," kata Noven.

Tidak lama setelah itu, datang polisi dari Polsek Sagulung, kemudian keluarga termasuk ayah dan ibu korban ke lokasi dimana ditemukannya motor milik korban.

Motor Honda Beat Orang tersebut dibawa ke Polsek Sagulung, tapi tidak dinaikkan ke atas mobil polisi. Melainkan dikendarai oleh salah seorang dari keluarga.

"Motor dibawa ke Polsek Sagulung oleh seorang dari keluarga, motor bisa menyala karena kakak saya membawa kunci serap dari rumah," ujar Noven.

Usai ditemukannya motor, Noven kembali pergi mencari keponakannya di daerah Sekupang dan Batam Centre hingga subuh.

(edo)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews