Sepenggal Kisah di Simpang Rujak

Kenalkan, Ini Orang Pertama yang Berjualan di Simpang Rujak Batam Tahun 1998

Kenalkan, Ini Orang Pertama yang Berjualan di Simpang Rujak Batam Tahun 1998

Puji, pedagang rujak pertama di Simpang Rujak Batam (Foto: Margareth/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Tak lama lagi, para pedagang rujak di Simpang Rujak, Lubuk Baja, Batam, tergusur. Mereka bakal direlokasi ke Kompleks BMC Kecamatan Bengkong. 

Simpang Rujak sudah lama dikenal sebagai ikon wisata kuliner Kota Batam. Barangkali tak satu pun warga Batam yang tak pernah mencicipi atau singgah di tempat ini.

Mengenang cerita lalu, keberadaan pedagang rujak ini ternyata sudah belasan tahun. Pedagang yang pertama kali mangkal di sana bernama Puji.

Puji saat ditemui mengaku, sudah sejak tahun 1998 berjualan rujak. 

Pendiri Komunitas Pedagang Kaki Lima Simpang Rujak itu, pada awalnya, hanya bermodalkan satu buah gerobak.

“Kalau dulu masih banyak monyet bergelantungan di sini,” ujar Puji saat berbincang dengan batamnews.co.id, Rabu (6/4/2016). Itu pulalah banyak pelanggannya yang singgah sembari mencicipi rujak.

Tak heran di sekitar lokasi masih asri dan alami. Puji pada saat itu membuka lapaknya di dekat pohon tumbang. Di sana para pelanggangnya duduk sembari menikmati rujak racikannya.

“Dulu ada pohon besar tumbang di sini,” ujar pria berusia sekitar 50 tahunan itu sembari mengenang masa lalu.

Tiga tahun kemudian, kata Puji, beberapa pedagang lainnya mulai berdatangan ke lokasi tersebut. Dan saat ini sudah mencapai sekitar 36 gerobak.

Para pedagang berjualan dengan menggunakan gerobak-gerobak dorong, dan mendirikan tenda-tenda seadanya. 

Menurut Puji, ia tak melarang orang lain berjualan rujak di tempa tersebut. 

“Saya nggak punya hak melarang, wong saya juga numpang" ujar Puji.

Kedatangan para pedagang rujak itu ternyata berdampak pada dagangan Puji. Biasanya dia bisa untung besar, namun belakangan omzetnya turun. 

“Terpaksa pulang kampung yang biasanya tiga kali setahun, sekarang sekali setahun,” ujar dia.

Kendati demikian, Puji ikut senang, lokasi tersebut kini bertambah ramai. Bahkan terkenal di seantero Batam sebagai lokasi atau pusat jajanan khas tradisional tersebut.

“Saya senang sih, walaupun pendapatan tidak sebanyak yang dulu tapi berkat itu tempat ini menjadi terkenal,” ujar dia.

Kedepan Puji berharap, bila pemerintah jadi memindahkan mereka, tidak menghilangkan pendapatan mereka yang selama ini telah memenuhi segala kebutuhan keluarganya.

 

[margareth]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews