Bertahan di Tengah Modernisasi, Pak Almasril Tetap Semangat Jualan Tahu Gejrot di Batam

Bertahan di Tengah Modernisasi, Pak Almasril Tetap Semangat Jualan Tahu Gejrot di Batam

Tahu Gejrot Pak Almasril. (Foto: Keassy/Batamnews)

Batam, Batamnews — Di tengah maraknya kuliner modern yang serba cepat, Pak Almasril (43) membuktikan bahwa tahu gejrot tradisional masih memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Batam. Selama 13 tahun, ia berhasil mempertahankan usaha tahu gejrotnya, menjadi bukti ketahanan kuliner tradisional di era modern.

Menurut Almasril, kecintaannya pada tahu gejrot bermula dari inspirasi seorang teman. "Mulai berjualan tahun 2011, terinspirasi dari teman yang juga penjual tahu gejrot. Saya jualan dari pukul 10:00 sampai 18:00 WIB," tutur dia saat ditemui di lokasi jualannya di kawasan sekolah.

Keunikan tahu gejrot Almasril terletak pada pilihan bahan dan cara pengolahannya yang tradisional. "Kami menggunakan tahu jawa yang kualitasnya baik, digoreng hingga kering di luar tapi tetap lembut di dalam," jelasnya.

Baca juga: Mocci, Inovasi Kuliner Terbaru di Batam yang Menggabungkan Tradisi Jepang dan Kelezatan Modern

Kuahnya yang merupakan perpaduan bawang merah, bawang putih, cabai rawit, gula merah, dan asam jawa menambah kekhasan rasa yang membuat pelanggan kembali lagi dan lagi.

Pak Almasril mengakui, pendapatannya per hari tidak tetap, berkisar antara Rp 500.000 hingga 700.000, namun itu tidak mengurangi semangatnya untuk terus berjualan. Meski menghadapi tantangan dari kuliner modern, kesetiaan pelanggan membuat usahanya tetap bertahan.

Salah satu pelanggan setia, Santi, mengungkapkan rasa kesetiaannya, "Saya sudah langganan tahu gejrot ini sejak SMP hingga sekarang SMA. Rasanya tidak pernah berubah, selalu enak dan segar. Itu yang membuat saya terus kembali."

Penulis: Keassy Simanjuntak


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews