Kisah Dibalik Seragam Oranye Marnita, Juru Parkir di Batam Center

Kisah Dibalik Seragam Oranye Marnita, Juru Parkir di Batam Center

Marnita, seorang wanita juru parkir di Batam. (Foto: Juwita/Batamnews)

Batam, Batamnews - Mungkin bagi sebagian orang, profesi juru parkir dianggap sepele. Namun, di balik seragam oranye yang dikenakan setiap hari, tersimpan kisah hidup yang mengharukan. 

Marnita, seorang ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai juru parkir di kawasan Batam Center, telah menjalani pekerjaannya selama 2 tahun 8 bulan, menggantikan peran sang suami yang telah tiada.

Di usianya yang tak lagi muda, Marnita menghadapi keterbatasan dalam mencari pekerjaan lain. "Sulit mendapatkan pekerjaan di PT Batam karena usia saya," ujar Marnita. 

Baca juga: Sensasi Kuliner Martabak Apam Balik Siap Menggoyang Lidah Warga Batam

Sebagai ibu dari tiga anak yang masih bersekolah, tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga jatuh ke pundaknya, meski harus berhadapan dengan berbagai tantangan di lapangan.

Marnita bercerita tentang perlakuan kurang menyenangkan yang diterimanya dari beberapa pengguna jasa parkir. 

"Saya ingat waktu itu saya diberi uang yang digulung, ternyata uangnya koyak tak layak pakai. Sempat juga di awal-awal naik tarif parkir saya diprotes dan dijudesin oleh beberapa orang yang makan di restoran IBC,” kenangnya.

Namun, Marnita tetap tegar menghadapi segala tantangan. Ia berprinsip bahwa rezeki datang dari Tuhan, entah melalui pengguna jasa saat itu atau dari orang lain di lain waktu. 

Baca juga: Ela dan Kisah Sukses Kuliner Dimsum di Golden City, Batam: Menyajikan Kelezatan dan Kesehatan

Meskipun dihadapkan pada masalah, ia menemukan kebahagiaan saat omset harian kadang mencapai Rp 200.000 per hari, dan terkadang lebih banyak lagi saat restoran ramai pengunjung.

Dari uang yang diperolehnya, Marnita dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, terutama saat mendapat pengguna jasa yang ikhlas memberikan upah dengan senyuman. Menurutnya, semua pekerjaan, termasuk menjadi juru parkir, seharusnya dihargai karena setiap orang sama-sama berjuang mencari nafkah.

Marnita juga mengajak masyarakat untuk menghargai setiap pekerjaan. “Di balik seragam oranye ini, ada seorang ibu yang gigih memperjuangkan kehidupan untuk anak-anaknya,” tutur Marnita dengan penuh harapan.

Penulis: Juwita Lasmaria Br Sinaga


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews