Batam, Batamnews - Kisah perjuangan dan ketekunan selalu memiliki tempat istimewa di hati kita. Ini adalah kisah Yoga, seorang pemuda 18 tahun asal Palembang yang memilih merantau ke Batam untuk mencari penghidupan. 

Awal merantau tidak mudah, dengan latar belakang pendidikan yang belum sempurna karena hanya bersekolah sampai SMP dan belum lulus, Yoga memulai kariernya dengan berjualan kerupuk keliling.

Lima tahun berlalu, Yoga tetap setia dengan pekerjaannya sebagai penjual kerupuk keliling, meski ia sadar bahwa pekerjaan ini tidak akan membuatnya cepat kaya. “Saya sudah 5 tahun bekerja sebagai penjual kerupuk keliling, ya mau bagaimana lagi saya hanya tamatan SMP itu pun belum lulus,” ungkap Yoga.

Dalam era teknologi dan media sosial yang semakin canggih, banyak orang mungkin berpikir bahwa kesempatan untuk maju sangatlah banyak. Namun, tidak semua orang memiliki akses atau kemampuan untuk memanfaatkan kesempatan tersebut seperti Yoga. 

Baca juga: Es Pisang Ijo Makassar, Sajian Manis yang Menyegarkan di Batam

Ia mengaku hanya bisa mendapatkan penghasilan sekitar 200 ribu sampai 300 ribu rupiah per hari, dan itu pun harus dipotong 80% oleh pihak yang lebih berkuasa atas pekerjaannya.

Namun, di tengah keterbatasan dan tantangan, Yoga tetap menjalani hidup dengan rasa syukur. “Ya, saya harus bersyukur dengan apa yang saya dapatkan ini pun cuma beberapa aja yang saya dapat, bersyukur aja kalau dapat untuk makan,” tuturnya dengan nada penuh pengharapan.

Meski perjalanan masih panjang dan penuh tantangan, Yoga tidak pernah kehilangan semangat. Setiap hari, ia terus menggelar lapak kerupuknya di berbagai sudut Kota Batam, menjajakan barang dagangannya sambil terus memelihara mimpi dan cita-citanya untuk suatu hari nanti bisa meraih kesuksesan.

Penulis: Jesika