Batam, Batamnews - Nama Bupati Karimun Aunur Rafiq mencuat sebagai kandidat kuat pendamping Ansar Ahmad dalam Pilkada Kepulauan Riau 2024. Spekulasi ini diperkuat oleh pernyataan Ketua DPD Partai Golkar Kepri, Ahmad Mak'ruf Maulana, yang menyatakan Aunur Rafiq akan mendampingi Ansar Ahmad pada Pilkada serentak 2024.

"Insya Allah Pak Rafiq (Aunur Rafiq) wakil dari Pak Ansar," ujar Ahmad Mak'ruf Maulana.

Namun, Aunur Rafiq sendiri belum bersedia mengeluarkan banyak komentar terkait kabar tersebut. Ia mengungkapkan bahwa dirinya baru saja pulang dari Jakarta setelah bertemu dengan sejumlah petinggi Partai Golkar. Kunjungan tersebut adalah dalam rangka buka puasa bersama sejumlah ketua DPD dan kepala daerah dari Golkar.

Baca juga: Gubernur Ansar Hadiri Buka Puasa dan Berbagi Bersama 2.000  Anak Yatim Piatu Se-Batam

"Memang kami semalam diundang ke Jakarta atas nama pengurus Partai Golkar, saya kan ketua DPD. Kemudian karena jabatan sebagai Bupati dari Golkar, kita diundang oleh ketua DPP untuk acara buka puasa bersama," kata Rafiq.

Dalam pertemuan tersebut, Aunur Rafiq dan para kader lainnya mendengarkan sejumlah arahan ketua DPP dalam rangka mensukseskan Pilkada serentak 2024 dan bagaimana Partai Golkar sukses ke depannya. Salah satu arahan yang diberikan adalah terkait proses mengikuti survei.

"Diharapkan masing-masing daerah mencalonkan sebagai kepala daerah wajib mengikuti survei yang sedang ditentukan masing-masing wilayah, itu saja," kata dia.

Baca juga: Resmikan Posko Terpadu Angkutan Lebaran di Punggur,  Ansar Berharap Masyarakat Bisa Mudik Dengan Lancar dan Aman 

Saat ditanya apakah ada instruksi khusus DPP kepadanya, apakah ia akan maju ke provinsi atau tetap di kabupaten, Aunur Rafiq menegaskan bahwa dirinya masih di Kabupaten Karimun. "Saya masih di Karimun ya, sebagai bupati," katanya.

Terkait pernyataan Ketua DPD Kepri Ahmad Ma'ruf yang menyebut namanya akan maju ke provinsi, Aunur Rafiq mengatakan belum berani berkomentar karena masih perlu melihat proses ke depannya. 

"Itu menurut beliau, tapi saya belum berani berkomentar karena kita kan ke depan perlu melihat proses," pungkasnya.