Lebaran 2024, Warga Dapur Arang di Tanjung Kelit Lingga Bakal Shalat Ied di Musala Baru Berkat Kepedulian Masyarakat dan Donatur

Lebaran 2024, Warga Dapur Arang di Tanjung Kelit Lingga Bakal Shalat Ied di Musala Baru Berkat Kepedulian Masyarakat dan Donatur

Progres pembangunan musala di Dapur Arang, Desa Tanjung Kelit yang sudah lebih 80 persen. (Foto: istimewa)

Lingga, Batamnews - Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah atau tahun 2024 akan menjadi momen istimewa bagi warga Dapur Arang, Desa Tanjung Kelit, Kecamatan Bakung Serumpun, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri). Untuk pertama kalinya, mereka akan dapat melaksanakan shalat Ied di rumah ibadah baru di daerah mereka.

Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lingga, Hazni Hamka, mengungkapkan bahwa pembangunan musala di Dapur Arang sudah hampir rampung. 

"Insya Allah, shalat Idul Fitri nanti bisa dilaksanakan di sini (Musala). Sebelum ini, warga kalau mau shalat itu di rumah masing-masing, karena belum ada berdiri sama sekali Musala di lokasi perkampungan ini," ujar Hazni kepada Batamnews pada Senin, 1 April 2024.

Baca juga: Cafe & Resto Mading, Tempat Kuliner Seafood dengan Konsep Kekinian Hadir di Daik Lingga

Menurut Hazni, pembangunan musala di Dapur Arang dibiayai 100 persen oleh para donatur. Salah satu donatur bahkan menginfakkan dana sebesar Rp50 jutaan rupiah untuk pembangunan musala tersebut. 

"Sisanya dari para ustadz-ustadz, pengusaha muslim, PNS, dan sumbangsih masyarakat," tambahnya.

Hazni, yang juga bertindak sebagai koordinator pembangunan musala, berharap masyarakat setempat dapat menggunakan musala tersebut sebagai tempat ibadah dan pusat pembinaan agama Islam. Ia juga meminta agar bangunan tersebut dapat dijaga dan dirawat sebaik mungkin.

Lebih lanjut, Hazni berharap pemerintah dapat segera menempatkan para dai atau ustadz untuk membina masyarakat secara berkelanjutan setelah bangunan selesai. 

Baca juga: Imigrasi Dabo Singkep Ungkap Tips Ampuh Simpan Paspor Agar Tetap Awet

"Karena musala yang kita desain ini, dilengkapi dengan kamar tempat tinggal. Harapan selanjutnya kepada pemerintah kiranya mohon dukungan dari sarana dan prasarana seperti listrik dan air bersih," ucapnya.

Program pembangunan musala ini merupakan kolaborasi antara Ormas dan masyarakat yang peduli terhadap pembinaan masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT), yang dikoordinir oleh MUI Kabupaten Lingga. Berkat sumbangsih banyak pihak, saat ini pembangunan musala tersebut sudah mencapai progres lebih dari 80 persen.

"Melalui rekan pengurus MUI yang aktif di media sosial, kita terus bergerak menyampaikan progres pembangunan melalui media sosial. Alhamdulillah, kita juga mendapat dukungan anggaran dari Yayasan Masjid Pedalaman sebesar Rp40 juta sehingga kita semakin optimis musala ini cepat selesai," pungkas Hazni Hamka.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews