BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Aksi unjuk rasa para pedagang kaki lima di depan Kantor BP Batam, sempat ricuh. Kericuhan terjadi karena perundingan perwakilan pengunjuk rasa dianggap terlalu lama. Mereka kesal dan mendesak agar perwakilan mereka segera turun ada atau tidaknya hasil perundingan. Mereka menggoyang dan menerjang pagar BP Batam.

"Bagi kawan-kawan yang berada di dalam segera keluar, ada atau tidaknya hasil perundingan. Pikirkan juga kami yang di luar," ujar Andi, melalui pengeras suara.

Setelah itu, perwakilan pengunjuk rasa keluar bersama anggota komisi I DPRD Kota Batam, Harmidi.

"BP batam hanya mengurus masalah lahan lokasi, dan untuk masalah kios dan warung-warung itu ditangani oleh Pemko Batam," ujar Harmidi, Rabu (10/2/2016) di atas mobil yang berpengeras suara.

Harmidi juga menyayangkan rencana penggusuran yang akan dilakukan terhadap pedagang kaki lima di Kota Batam.

"Kita akan mencarikan solusi, DPRD Kota Batam akan mencari solusi untuk rekan-rekan pedagang kaki lima di Batam," papar Harmidi.

Setelah itu, para pengunjuk rasa membubarkan diri. Tapi mereka berpindah lokasi menuju Kantor DPRD Kota Batam, untuk menyampaikan orasi kembali.

(edo)