Mengenal Hisab dan Rukyatul Hilal, Dua Metode Penentu Awal Bulan Ramadhan

Mengenal Hisab dan Rukyatul Hilal, Dua Metode Penentu Awal Bulan Ramadhan

Ilustrasi rukyatul hilal.

Batam, Batamnews - Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia menantikan kedatangan bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan suci bagi umat muslim. Namun, penentuan awal Ramadhan sering kali menjadi dilema bagi sebagian umat Islam. 

Untuk menentukan awal bulan Ramadhan dan Syawal, terdapat dua metode yang biasa digunakan, yaitu Hisab dan Rukyatul Hilal.

Rukyatul Hilal: Pengamatan Langsung Bulan Sabit

Rukyatul Hilal adalah metode penentuan awal bulan Ramadhan dan Syawal berdasarkan pengamatan langsung terhadap bulan. Metode ini mengandalkan pengamatan matahari tenggelam dengan mata telanjang atau dengan bantuan alat optik seperti teleskop. 

Pada zaman dahulu, Rukyatul Hilal hanya menggunakan mata telanjang tanpa alat bantuan. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, pengamatan ini mulai menggunakan alat bantuan seperti teleskop untuk mempermudah proses pengamatan.

Baca juga: Harga Sembako Merangkak Naik Jelang Ramadhan, Warga Batam Keluhkan Beban Ekonomi

Dalam astronomi, hilal dikenal sebagai crescent, yaitu bagian bulan yang menampakkan cahaya yang terlihat dari bumi ketika matahari terbenam pada hari telah terjadi ijtima'. Hilal akan tampak cahaya nya dan akan terlihat dari bumi pada awal bulan, bukan hanya sekedar dugaan saja.

Hisab: Perhitungan Matematis dan Astronomis

Hisab adalah metode yang dilakukan untuk menentukan awal bulan Ramadhan dengan menggunakan perhitungan matematis dan astronomis. Hisab berasal dari bahasa Arab, al-hisab, yang berarti perhitungan atau pemeriksaan. 

Dalam dunia Islam, istilah hisab sering digunakan dalam ilmu falak (astronomi) untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi. Dasar penggunaan metode Hisab terdapat dalam beberapa ayat Al-Qur'an dan hadis. 

Baca juga: 6 Fenomena Unik yang Hanya Ada di Bulan Ramadhan

Salah satunya adalah surah Ar-Rahman ayat 5 yang berbunyi, "Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan." Ini menunjukkan bahwa perhitungan astronomis memiliki peran dalam penentuan awal bulan dalam kalender Hijriah.

Baik Rukyatul Hilal maupun Hisab memiliki peranan penting dalam penentuan awal bulan Ramadhan dan Syawal. Kedua metode ini telah digunakan sejak zaman dahulu dan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. 

Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan penggunaannya sering kali disesuaikan dengan kondisi geografis dan teknologi yang tersedia di masing-masing wilayah.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews