Puluhan Orang di Batam Diduga Jadi Korban Penipuan dengan Modus Menabrakkan Diri, Ancam Korban dengan Parang

Puluhan Orang di Batam Diduga Jadi Korban Penipuan dengan Modus Menabrakkan Diri, Ancam Korban dengan Parang

Pelaku yang diduga melakukan penipuan dengan modus berpura-pura menabrakkan diri ke kendaraan yang melintas lalu minta ganti rugi ratusan ribu. Sejumlah orang mengaku menjadi korbannya di Batam (Foto: Batamnews)

Batam, Batamnews - Sejumlah warga di Batam menjadi korban aksi pemerasan yang dilakukan oleh seorang pria dengan modus pura-pura tertabrak kendaraan. Puluhan orang diduga telah menjadi korban dari aksi yang disertai ancaman menggunakan parang oleh pelaku ini.

Kejadian terakhir dilaporkan terjadi di kawasan Lubuk Baja, namun kejahatan serupa juga kerap terjadi di wilayah lain di Batam. Dari keterangan korban, pelaku tidak segan menggunakan kekerasan dan menakut-nakuti mereka dengan parang. “Saya juga pernah kena di depan Nagoya Foodcourt,” ungkap salah satu korban.

Baca juga: Pengumuman Bagi Warga yang Kehilangan Motor, 6 Unit Motor Diduga Hasil Curian di Bintan 

Menurut korban, pelaku berpura-pura terluka, kadang mengaku patah tangan, dan langsung membuat keributan untuk meminta uang tebusan.

Beberapa korban mengaku telah mengalami kejadian serupa dengan modus yang sama, dengan pelaku diduga membidik kelompok etnis tertentu. “Incarannya rata-rata orang ‘Chines’,” kata salah satu korban yang pernah menjadi sasaran.

Baca juga: Mahfud MD Dukung Aksi Para Rektor dan Perguruan Tinggi Kritik Pemerintah Jokowi

Korban lain mengungkapkan bahwa ini bukan pertama kalinya mereka mengalami pemerasan oleh pelaku yang sama, dengan beberapa di antara mereka bahkan telah membayar hingga ratusan ribu rupiah untuk menghindari ancaman lebih lanjut.

Meski telah menjadi sasaran kejahatan, sejumlah korban mengaku enggan melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi karena alasan tertentu. Sementara itu, keberadaan komplotan yang bekerja sama dengan pelaku menjadi perhatian, mengingat aksi kejahatan ini terjadi secara berulang dan terorganisir.

Kasus terbaru, pelaku beraksi di tanjakan Soto Lamongan, Windsor, Lubuk Baja, beberapa hari lalu. Rupanya, korban pernah mengalami hal yang sama beberapa waktu lalu. 

"Dia telah mempersiapkan diri dengan tinta merah seolah-olah terluka dan berdarah. Lalu dia meminta ganti rugi, dulu saya kena Rp 500 ribu, karena kalau tidak dikasih dia ngancam-ngancam," ujar wanita bernama Juli tersebut. 

Baca juga: Bea Cukai Batam Amankan Kontainer Minuman Beralkohol di Pelabuhan Batu Ampar

Sejumlah korban bahkan mengaku, pelaku bahkan nekat membawa parang atau senjata tajam, apabila kehendaknya tak dituruti. "Saya pernah kena, dia bawa parang, anak-anak di mobil jadi takut," ujar korban lainnya yang juga seorang wantia. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews