KPAI Batam Soroti Kasus Kekerasan Orang Tua Terhadap Anak: Seruan Penguatan Kasih Sayang dan Pengawasan di Rumah

KPAI Batam Soroti Kasus Kekerasan Orang Tua Terhadap Anak: Seruan Penguatan Kasih Sayang dan Pengawasan di Rumah

Wakil Ketua KPAI Batam, Nina Inggit Garnasih. (Foto: istimewa)

Batam, Batamnews - Kasus kekerasan yang dilakukan seorang ayah terhadap anaknya di Edofa Marina City, Batam, tidak hanya menggugah kepedulian publik tetapi juga memicu respon serius dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Batam. 

Wakil Ketua KPAI Batam, Nina Inggit Garnasih, mengungkapkan bahwa kekerasan tersebut merupakan manifestasi dari lemahnya pengasuhan dan pengawasan dalam lingkungan keluarga.

Menurut Nina, kekerasan yang dilakukan sang ayah kepada si anak berusia SD kelas 5 ini berasal dari minimnya perhatian, kasih sayang dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak di dalam keluarga. Sehingga mendorong anak melawan, berbohong bahkan kecanduan bermain game.

Baca juga: Ayah di Batam Buat Video Klarifikasi Pasca Aniaya Anak: Akui Menyesal

"Anak butuh perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Jika hal itu didapat, Insya Allah kenakalan usia dini yang muncul bisa diatasi. Kita harus tingkatkan komunikasi dalam keluarga," ujarnya menanggapi kasus ini.

Meski demikian, Nina mengakui di era digital ini banyak tantangan bagi orang tua untuk mengawasi dan membimbing anak-anaknya. Namun berbagai kenakalan remaja yang muncul harus bisa diminimalisir dengan suasana rumah dan lingkungan sekitar yang kondusif. 

"Nah ini semua berasal dari rumah, lingkungan keluarga yang nyaman, harmonis, penuh perhatian dan komunikasi yang baik. Semoga ayah bunda selalu diberi kesabaran dalam mendidik anak agar tercapai bonus demografi mendatang," ungkapnya.

Baca juga: Ayah Aniaya Anak di Marina Batam Diamankan Polisi, Sang Ayah Ungkap Alasannya

Sementara terkait penyelesaian kasus ini secara kekeluargaan, Nina menyambut baik rencana sang ayah yang akan meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya. Tetapi Nina tetap meminta ada surat pernyataan dan disaksikan pihak berwajib agar peristiwa serupa benar-benar tidak terjadi lagi.

"Kami juga menyediakan pelayanan jika anak-anak yang butuh psikolog jika sudah menunjukkan perilaku menyimpang artinya pembinaan secara intens," tambahnya.

Perlindungan anak harus terus ditingkatkan agar bonus demografi di masa depan bisa optimal. Semua pihak harus bahu-membahu memastikan hal tersebut.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews