Rohil, Batamnews - Sebuah video adu mulut antara Bupati Afrizal Sintong dan Wakil Bupati Sulaiman di acara pelantikan puluhan Pjs Datin dan Datuk Penghulu di Jalan Lintas Pesisir, Jembatan Pedamaran II, Kecamatan Pekaitan, Rokan Hilir (Rohil), Kamis, 1 Februari 2024, menjadi viral di berbagai grup WhatsApp dan media sosial.

Awalnya, acara yang dihadiri oleh Bupati Afrizal Sintong dan berbagai pejabat di lingkungan Pemkab Rohil berlangsung damai. Namun, suasana berubah ketika Wakil Bupati Sulaiman tiba dan duduk di sebelah Bupati. 

Adu mulut langsung terjadi, dengan Wakil Bupati tampak memancing emosi Bupati seperti orang kesurupan. Dalam video yang beredar, terlihat jelas tangan Wakil Bupati yang sengaja mendorong-mendorong bahu Bupati, menciptakan kesan bahwa Bupati yang memulai kekerasan. 

Baca juga: Video Bupati dan Wakil Bupati di Rokan Hilir, Riau Nyaris Adu Jotos Tersebar

Bupati Afrizal Sintong dalam sebuah media mengungkapkan bahwa Wakil Bupati menyiapkan seseorang untuk merekam video tersebut dengan tujuan memojokkan dirinya.

Kejadian tersebut dipicu oleh ketidakhadiran Wakil Bupati dalam undangan acara, padahal nama Wakil Bupati tercantum sebagai turut mengundang. Wakil Bupati menganggap bahwa Pekaitan merupakan wilayahnya, dan merencanakan untuk menggagalkan acara tersebut.

“Setelah itu dia berdiri dan mengambil mic dan mau berbicara mau menggagalkan pelantikan tersebut, tapi belum sempat dia bicara sebentar, mic di ambil oleh mantan kepala desa Toyip,” ungkap Bupati Afrizal.

Bupati Afrizal Sintong menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas gangguan yang terjadi. Dia mencatat bahwa kejadian ini mungkin disebabkan oleh ketidaktahuan Wakil Bupati terkait pelantikan Pjs Penghulu yang tidak dilaporkan oleh Bupati.

Baca juga: Ratusan DPT Labuhan Batu Selatan Sumut Nyoblos di Rohil saat Pemilu 2024

“Mungkin karena kami tidak melaporkan acara ini kepada Wakil Bupati sehingga mungkin ada yang tidak sesuai dengan perasaan Wakil,” kata Bupati Afrizal.

Bupati menegaskan bahwa datuk dan datin Penghulu yang dilantik merupakan usulan dari tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat melalui Camat di wilayahnya masing-masing tanpa campur tangan Bupati. 

Dia juga berharap agar berita ini tidak dipolitisasi dan mengundang Wakil Bupati untuk berbicara dan memahami keinginan Bupati.