BKSDA dan Masyarakat Sagulung Rapatkan Barisan Hadapi Keluarnya Buaya di Perumahan

BKSDA dan Masyarakat Sagulung Rapatkan Barisan Hadapi Keluarnya Buaya di Perumahan

BKSDA bersama masyarakat setempat dan pihak terkait telah mengadakan pertemuan untuk merumuskan penanganan komprehensif. (Foto: istimewa)

Batam, Batamnews - Munculnya buaya di area Perumahan Sagulung Raya, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, telah mendapat perhatian serius dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Kejadian ini erat kaitannya dengan normalisasi sungai di sekitar Perumahan Muka Kuning Pratama. 

Menanggapi situasi ini, BKSDA bersama masyarakat setempat dan pihak terkait telah mengadakan pertemuan untuk merumuskan penanganan komprehensif.

Kepala Seksi Wilayah II Batam Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Desty, menyatakan bahwa Sagulung sejak dulu memang dikenal sebagai habitat buaya, dan kemunculan buaya belakangan ini menjadi perhatian serius setelah normalisasi sungai di sekitar Perumahan Muka Kuning Pratama. 

Baca juga: Puluhan Ekor Buaya di Sagulung Berkeliaran, Mengancam Nyawa Warga dan Anak-anak

Tim dari BKSDA telah turun ke lapangan sejak minggu lalu untuk melakukan survey dan evakuasi. Meskipun demikian, sebagian masyarakat nelayan menyatakan ketidaksetujuan terhadap evakuasi ini dengan alasan khawatir bahwa buaya lain akan menyerang saat mereka beraktivitas di laut. 

Setelah rapat pertama, tercapai kesepakatan bersama antara BKSDA, masyarakat nelayan, perumahan Muka Kuning Pratama, dan pihak kelurahan untuk kembali rapat guna memutuskan penanganan yang lebih luas dan utuh.

"Hasil rapat pertama kami sepakat dengan masyarakat nelayan di Perumahan Muka Kuning Pratama untuk melakukan rapat kembali guna merumuskan penanganan yang lebih komprehensif," ujarnya . 

BKSDA juga telah memberikan himbauan tegas kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap kehadiran buaya di sekitar Sagulung.

Baca juga: Penampakan Buaya Besar Berkeliaran di Batu Aji, Batam, Warga Khawatir

"Kami juga telah menghimbau kepada masyarakat RT, RW, dan kelurahan agar tetap waspada," sebutnya.

Dokumentasi rapat yang diadakan pada hari Kamis lalu menunjukkan langkah-langkah yang telah diambil oleh BKSDA dalam menanggapi kejadian ini. Masyarakat sekitar telah disosialisasikan untuk tidak beraktivitas di daerah terdampak.

"Hasil pengamatan kami selama seminggu menunjukkan bahwa buaya tersebut tidak meninggalkan Pulau Bulan, yang memang merupakan habitat buaya. Dari survey yang kami lakukan bersama masyarakat, hanya terlihat dua buaya selama seminggu terakhir," tambahnya.

Langkah ke depan akan melibatkan pembentukan satgas bersama dengan pemerintah setempat untuk menangani konflik satwa ini secara efektif. BKSDA juga menekankan bahwa lokasi tersebut merupakan habitat buaya yang luas, dan kehadiran buaya tersebut tidak terlepas dari ekosistem pulau bulan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews