Macet Panjang Hampir Satu Kilometer, Hindari Jalan ini saat Sore Hari di Tanjungpinang

Macet Panjang Hampir Satu Kilometer, Hindari Jalan ini saat Sore Hari di Tanjungpinang

Jalan DI Panjaitan menuju ke Kota Piring Tanjungpinang macet parah. (Foto: Batamnews)

Tanjungpinang, Batamnews - Hindari jalan ini saat sore hari di Tanjungpinang, khususnya yang melintasi Jalan DI Panjaitan KM 7, banyak warga mengekspresikan keprihatinan mereka terhadap tingginya tingkat kemacetan yang terjadi di wilayah tersebut, terutama pada jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari saat pulang kantor.

Bertambahnya jumlah kendaraan dari tahun ke tahun disebut-sebut sebagai faktor utama penyebab kemacetan yang semakin memburuk di ruas Jalan DI Panjaitan Kilometer 7. Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepualaun Riau.

Masyarakat setempat juga menyoroti durasi lampu lalu lintas yang diatur secara cukup lama, yang dianggap memperparah situasi.

Baca juga: Pasangan Lansia Terlibat Kecelakaan di Tanjungpinang, Rolling Door Toko Salsa Marie Ringsek!

Salah seorang warga setempat, Aryadi, menyampaikan kekecewaannya terhadap kondisi tersebut. "Kemacetan di Jalan DI Panjaitan Kilometer 7 semakin menjadi-jadi, terutama pada jam pulang kantor. Ini membuat perjalanan menjadi sangat lambat dan melelahkan," ungkapnya.

Penduduk setempat tidak hanya menyalahkan peningkatan jumlah kendaraan, tetapi juga mengkritik kebijakan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) terkait pembangunan jembatan layang di Jalan Basuki Rahmat. 

Sebagian warga menilai pembangunan tersebut tidak efektif dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Menurut Budi, seharusnya Pemprov Kepri memprioritaskan pembangunan flyover di perempatan Melayu Kota Piring. "Seharusnya ada pembangunan flyover yang direncanakan oleh pemerintah agar lebih tepat dan lancar di kemudian hari," ujar Budi.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Hujan Lebat dan Angin Kencang Melanda Tanjungpinang dan Bintan Malam ini

Dia juga menambahkan, "Adanya flyover di Jalan Basuki Rahmat kurang efektif dan terkesan memaksa karena kita tahu daerah disana untuk dinas-dinas tidak macet, cuma tidak semacet dibandingkan diarah batu 7 dan pamedan. Seharusnya lebih baik diakomodasikan di sana pembangunan flyover."

Warga berharap Pemprov Kepri segera mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan kemacetan ini agar mobilitas masyarakat dapat berjalan lebih lancar dan efisien di masa yang akan datang.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews