6 Penyebab Thailand Jadi Pusat Kebudayaan Transgender Terbesar di Asia Tenggara

6 Penyebab Thailand Jadi Pusat Kebudayaan Transgender Terbesar di Asia Tenggara

Ilustrasi.

Batam, Batamnews - Thailand, yang dikenal sebagai Negeri Gajah Putih, telah menjadi pusat budaya transgender di Asia Tenggara. Menurut data World Population Review, Thailand memiliki sekitar 62.800 transgender, menjadikannya negara dengan jumlah transgender terbanyak di Asia Tenggara dan urutan ketujuh di dunia.

Dikenal dengan sebutan kathoey atau ladyboy, transgender di Thailand dianggap sebagai bagian integral dari budaya dan sering diakui sebagai jenis kelamin ketiga. Faktor-faktor yang menyumbang ke banyaknya transgender di Thailand cukup beragam, mulai dari keterbukaan sosial hingga aspek religius.

Lebih Terbuka terhadap LGBT

Thailand dikenal sebagai negara yang lebih terbuka terhadap komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Berbeda dengan beberapa negara, khususnya yang mayoritas penduduknya Muslim, Thailand menunjukkan toleransi yang lebih tinggi terhadap komunitas LGBT. Walaupun ada segelintir yang masih kurang terbuka, terutama di daerah pedesaan, sikap masyarakat Thailand umumnya lebih menerima.

Fasilitas Operasi Kelamin

Di Thailand, akses untuk melakukan operasi kelamin terbilang mudah dan biayanya relatif terjangkau. Hal ini menjadikan Thailand tujuan populer bagi mereka yang ingin melakukan operasi perubahan kelamin.

Pengaruh Agama Buddha

Buddhisme, sebagai agama mayoritas di Thailand, memiliki pandangan tersendiri mengenai homoseksualitas dan transgender. Dalam ajaran Buddha, mereka yang menjadi transgender dianggap sebagai hasil karma dari kehidupan sebelumnya, sehingga mereka lebih dikasihani daripada dicemooh.

Daya Tarik Wisata

Ladyboy Thailand telah menjadi salah satu daya tarik utama bagi turis asing. Banyak turis datang ke Thailand untuk bertemu dengan transgender, yang mereka anggap sebagai sesuatu yang eksotis. Hal ini meningkatkan minat masyarakat Thailand untuk lebih terbuka mengenai identitas gender mereka.

Profesi Ladyboy

Sayangnya, sebagian ladyboy di Thailand memilih menjadi pelacur, pekerjaan yang sering dipandang sebelah mata dan layak dikasihani. Hal ini menunjukkan adanya diskriminasi dan tantangan sosial yang dihadapi oleh komunitas transgender di Thailand.

Promosi Ladyboy

Thailand juga terkenal dengan kompetisi kecantikan seperti Miss Tiffany's Universe, yang secara eksklusif melibatkan transgender. Kontes ini bahkan disiarkan secara langsung di televisi nasional, menandakan penerimaan yang luas terhadap transgender dalam masyarakat Thailand.

Kehidupan transgender di Thailand menunjukkan kompleksitas interaksi antara kebudayaan, agama, ekonomi, dan turisme, membentuk sebuah masyarakat yang unik dan berwarna di Asia Tenggara.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews