Batam, Batamnews - Tahun baru 2024 dimulai dengan gebrakan pasar mata uang kripto, khususnya Bitcoin yang mencatatkan kenaikan tajam. 

Pada hari pertama tahun ini, harga Bitcoin (BTC) naik lebih dari 6% dan berhasil menembus angka psikologis US$ 45.000 atau setara dengan Rp 696,6 juta, menurut kurs Rp 15.480 per dolar AS.

Peningkatan harga Bitcoin ini tercatat sebagai yang tertinggi sejak April 2022, dipicu oleh optimisme pasar terhadap kemungkinan persetujuan Exchange-Traded Fund (ETF) bitcoin spot pertama di Amerika Serikat oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). 

Laporan dari CoinDesk dan Reuters menunjukkan bahwa SEC bisa saja memberikan lampu hijau untuk peluncuran ETF tersebut, sebuah langkah yang telah lama ditunggu oleh investor dan bisa menjadi katalis positif bagi pasar.

Selain Bitcoin, mata uang kripto lainnya seperti ether (ETH), solana (SOL), dan avalanche (AVAX) juga mengikuti tren positif dengan kenaikan harga yang signifikan.

Persaingan ketat terjadi di antara perusahaan manajemen aset besar untuk meluncurkan ETF bitcoin spot di AS, dengan nama-nama besar seperti Blackrock, Vaneck, dan Fidelity termasuk dalam daftar pemohon. Tenggat waktu keputusan SEC terhadap proposal ETF dari Ark Invest/21shares dijadwalkan pada 10 Januari 2024.

Keputusan ini sangat dinantikan oleh pasar karena akan membuka pintu bagi investor institusional untuk berpartisipasi lebih dalam di pasar kripto. 

Apabila disetujui, ini akan menandai tonggak penting dalam evolusi aset kripto sebagai alat investasi yang sah dan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap Bitcoin serta mata uang kripto lainnya.

Keadaan pasar yang penuh antisipasi ini mengindikasikan awal yang baik untuk tahun 2024, dengan harapan kestabilan dan pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dalam industri mata uang kripto. 

Investor dan pelaku pasar kripto menatap masa depan dengan optimisme, menyusul perkembangan terbaru yang membuka jalan bagi integrasi yang lebih luas antara keuangan tradisional dan ekosistem mata uang digital.