Pekanbaru, Batamnews - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat untuk tahun 2024. Anggaran ini digunakan untuk program prioritas.  

"Kami mendapat dana transfer dari pusat sekitar Rp1,63 triliun. TKD Pekanbaru memang tak sebesar Bengkalis dan Kampar," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun kepada wartawan, Selasa, 12 Desember 2023

TKD ini akan ditambah Pemko Pekanbaru dengan pendapatan asli daerah (PAD). Sedangkan DIPA ini digunakan untuk program prioritas presiden seperti penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.  

Baca juga: Spesialis Pencurian Hewan Ternak Sapi Ditangkap Polres Siak, Sudah Beraksi di 16 TKP

Rekapitulasi alokasi TKD tahun 2024 Pemko Pekanbaru antara lain, Dana Bagi Hasil (DBH) Rp234.947.234.000. Dana Alokasi Umum (DAU) Rp972.739.810.000. 

Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Rp81.999.381.000. DAK Non Fisik Rp329.807.585.000. Insentif Fiskal Rp7.138.188.000. 

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Riau Burhani mengatakan, APBN menjadi instrumen yang diandalkan dalam menghadapi berbagai gejolak seperti pandemi dan kenaikan harga energi dan pangan dalam kurun waktu 2020 hingga akhir 2023 ini. 

Baca juga: BRK Syariah Akomodir Kebutuhan Transaksi Finansial Pelajar dan Civitas Akademi di SMA Plus Riau 

APBN juga menjadi instrumen memulihkan ekonomi dan melindungi masyarakat.  

"APBN akan terus mendukung transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia maju dengan terus membangun kualitas sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, dan reformasi lainnya. APBN juga bertujuan menjaga stabilitas sosial ekonomi dan mendukung program prioritas nasional," jelas dia. 

Di tengah gejolak ekonomi global, geopolitik, dan peristiwa El Nino yang mempengaruhi harga pangan, kinerja perekonomian Provinsi Riau tetap dapat tumbuh positif dengan angka pertumbuhan triwulan ketiga sebesar 4,02 persen years on years (yoy). Tingkat inflasi bulan November 3,26 persen yoy.