Kabupaten Agam, Batamnews.co.id - Sebuah video viral di media sosial menunjukkan kondisi memprihatinkan seorang pendaki perempuan yang terjebak dalam erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat. Pendaki yang teridentifikasi sebagai Zhafirah Zahrim Febrina, berusia 19 tahun dan merupakan mahasiswa Politeknik Negeri Padang, terlihat dalam kondisi yang mengkhawatirkan.

Diketahui bahwa Gunung Marapi mengalami erupsi pada Minggu, 3 Desember 2023, mengeluarkan kolom abu vulkanik setinggi kurang lebih 3000 meter dari puncak. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 14.45 WIB, disertai suara keras dan erupsi susulan sepuluh menit kemudian.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @besokpagi.adv, Zhafirah terlihat lemas, tubuh dan wajahnya tertutup abu vulkanik, sambil meminta pertolongan. Rani Radelani, ibu dari Zhafirah, membenarkan bahwa itu adalah anaknya dan menyatakan bahwa barang-barang Zhafirah hilang akibat erupsi. Zhafirah mengalami beberapa luka serius, termasuk patah tulang.

Zhafirah diketahui melakukan pendakian bersama teman-temannya dari Jumat, 1 Desember hingga terjebak pada hari Minggu. Pengamat Gunung Api Marapi menyatakan bahwa erupsi ini terekam dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi kurang lebih 4 menit 41 detik.

Menurut data dari BKSDA Sumbar, 54 orang tercatat cek in melalui jalur Batu Palano dan 13 orang melalui Koto Baru. Hingga Minggu sore, 28 orang berhasil dievakuasi, meninggalkan 39 orang yang masih belum terevakuasi. Plh Kepala Balai KSDA, Dian Indriati, menginformasikan evakuasi yang terus berlangsung.

Gunung Marapi saat ini berada di Level II (waspada) dengan rekomendasi agar masyarakat dan pengunjung tidak mendekati area dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak gunung.

Berita terkait juga melaporkan erupsi di Gunung Anak Krakatau dan Gunung Semeru, serta kejadian erupsi di Gunung Merapi yang menunjukkan aktivitas vulkanik meningkat di Indonesia.