Pekanbaru, Batamnews - Mengantisipasi potensi bencana banjir dan tanah longsor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau berinisiatif melakukan koordinasi intensif dengan BPBD di tingkat Kabupaten dan Kota, khususnya di daerah aliran Sungai Kampar.

Langkah proaktif ini diambil menyusul pemberitahuan dari Manajer PT PLN Nusantara Power ULPLTA Koto Panjang tentang pembukaan pintu pelimpah, yang meningkatkan risiko banjir dan longsor.

Kepala Pelaksana BPBD Riau, M Edy Afrizal, menekankan pentingnya kesiapsiagaan di tingkat komunitas lokal, termasuk mempersiapkan jalur evakuasi dan penentuan tempat pengungsian yang aman. 

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang Guyur Riau

"Kita tingkatkan koordinasi dan komunikasi dengan dinas terkait di tingkat Kabupaten dan Kota. Sekaligus melaksanakan sosialisasi dan edukasi peringatan dini bencana kepada masyarakat menggunakan media elektronik dan media sosial," jelas Edy kepada wartawan, Senin, 27 November 2023.

Pihaknya, sebut Edy, terus berkoordinasi dengan lembaga atau organisasi masyarakat dalam penyebarluasan informasi peringatan dini. 

Selain itu, meningkatkan upaya mitigasi, seperti membersihkan saluran air, naturalisasi sungai, vegetasi tumbuhan berakar kuat, membuat dinding penahan tebing dan lain-lain. 

Baca juga: BRK Syariah Update Implementasi KKPD di Provinsi Kepri, Tiga Daerah Dalam Proses Penerbitan

Kemudian, bisa menetapkan status keadaan darurat bencana dan membentuk Pos Komando. Dengan begitu, sebutnya, bisa memastikan sumberdaya yang ada, baik personil maupun sarana dan prasarana tersedia dan berfungsi dengan baik. 

“Bila terjadi bencana, dan memerlukan bantuan dari provinsi baik itu personil, peralatan evakuasi dan logistik bisa melaporkan kepada kami,” pungkasnya.