TNI AL Ungkap Komplotan Perompak Jalur Internasional di Perairan Karimun

TNI AL Ungkap Komplotan Perompak Jalur Internasional di Perairan Karimun

Pangkalan TNI AL (Lanal) Tanjungbalai Karimun, provinsi Kepulauan Riau, berhasil mengungkap sindikat yang diduga menjadi pelaku serangkaian perompakan kapal di Selat Malaka dan Selat Singapura.

Karimun, Batamnews - Pangkalan TNI AL (Lanal) Tanjungbalai Karimun, provinsi Kepulauan Riau, berhasil mengungkap sindikat yang diduga menjadi pelaku serangkaian perompakan kapal di Selat Malaka dan Selat Singapura.

Kelompok pelaku awalnya dilaporkan sebagai nelayan yang terdampar akibat gelombang di perairan Johor Malaysia, kemudian dievakuasi oleh KN SAR Purworejo pada Senin, 30 Oktober 2023.

Namun, setelah menjalani penjemputan dan pemeriksaan oleh aparat TNI AL, ditemukan bukti yang mengarahkan mereka sebagai anggota komplotan perompak yang sering beroperasi di kedua jalur pelayaran internasional tersebut.

Baca juga: Polres Karimun Minta Masyarakat Waspada Terhadap Hoaks Jelang Pemilu 2024

Palaksa Lanal TBK, Mayor Laut (KH) P. Panjaitan, mengatakan modus para pelaku dilakukan dengan berpura-pura sebagai pemancing atau barter barang logistik pada kapal-kapal yang melintas di perairan OPL dan sekitarnya.

"Tiga di antara mereka ini pemain lama pencurian spare part kapal," ungkap dia dalam keterangannya, Rabu, 1 November 2023.

Ia menjelaskan, bahwa setelah dilakukan pendataan, para pelaku yang sebelumnya berjumlah 5 lima orang itu sempat dikembalikan ke rumah masing-masing.

Baca juga: Gagal Panen di Medan, Harga Cabai di Karimun Meroket

 

Namun, berdasarkan analisis linimasa mereka. TNI AL mengidentifikasi tiga di antaranya diduga terlibat aktif dalam aksi-aksi perompakan di laut, sehingga kembali diamankan.

"Kemudian dilakukan penjemputan di Desa Pongkar. Namun, dua di antaranya mereka sudah melarikan diri ke Batam," ucap Palaksa.

Dalam melancarkan aksinya, para pelaku ini terlebih dahulu menentukan sasaran dan mencari data-data terperinci dari kapal yang akan dirompak menggunakan aplikasi berbasis online bernama 'Ship Info'.

"Selama tahun 2023 ini saja, kelompok ini sudah melakukan aksi perompakan sebanyak 10 kali terhadap 10 kapal yang berbeda," ujar Mayor P Panjaitan.

Sementara itu, Pasintel Lanal TBK Kapten Laut (E) M. Amir Mahmud mengatakan bahwa, kelompok-kelompok perompak tersebut kerap berganti anggota.

"Formasi mereka tidak selalu tetap dan bisa saja saling silang berganti antara satu kelompok dengan kelompok lainnya," kata Kapten Amir.

 

Disebutkan olehnya, jika aksi-aksi perompak seperti ini menjadi isu yang paling diperhatikan oleh pihaknya. Sebab, akan berdampak pada citra keamanan untuk perairan Indonesia di mata dunia dan internasional. Apalagi Selat Malaka dan Singapura merupakan jalur perdagangan dunia.

"Ini bisa memperburuk citra Indonesia, khususnya Karimun karena dianggap akan menjadi tempat berkembangnya para perompak. Makanya kami imbau agar tidak menampung orang asing yang tidak dikenal," ujarnya.

Kemudian, salah seorang pelaku perompak, Mardian Sumarwan Alias Jangkung Alias Panjang Alias Sob, mengaku bahwa kelompok yang dibawanya telah melakukan aksi perompakan kapal kurang lebih 10 kali.

“Sekitar 10 kali sudah dalam tahun ini dengan sasaran kapal-kapal dari luar maupun Indonesia,” ucapnya.

Aksi perompakan kapal tersebut juga diakuinya, bahwa telah dijalaninya sejak tahun 2000 silam. Hanya saja, kelompak-kelompok tersebut kerap bergantikan anggota yang baru. Untuk sasaran yang mereka rompak paling banyak barang-barang yang cepat laku di jual.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews