Ahok Kritik Kesiapan Putra Jokowi Gibran Rakabuming Maju Cawapres di Pilpres 2024

Ahok Kritik Kesiapan Putra Jokowi Gibran Rakabuming Maju Cawapres di Pilpres 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (Foto: jawapos)

Jakarta, Batamnews - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, memberikan pandangan kritis terkait potensi pencalonan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dalam kontestasi Pilpres 2024.

Menurut Ahok, seorang pemimpin yang akan maju dalam Pilpres tidak hanya memerlukan keberanian untuk tampil, tetapi juga catatan prestasi yang jelas. Menurutnya, pencapaian ini tidak bisa dicapai secara instan, melainkan memerlukan waktu dan pembuktian.

"Saya tidak ingin generasi mendatang harus menunggu bertahun-tahun lagi untuk melihat kemajuan Indonesia. Sebaiknya kita memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak yang pasti'," kata Ahok, Sabtu (21/10/2023).

Meskipun Gibran telah menjabat sebagai Wali Kota Solo selama lebih dari dua tahun, Ahok berpendapat bahwa dirinya belum teruji dan belum memiliki pengalaman yang memadai.

Baca juga: Gibran Rakabuming Hadir di Rapimnas Partai Golkar Terima Mandat sebagai Cawapres Prabowo

Ahok menyatakan bahwa untuk mengelola sebuah negara, pengalaman sebagai legislator tingkat nasional dan eksekutif tingkat provinsi adalah suatu keharusan. Hal ini, menurut Ahok, penting agar calon pemimpin negara memiliki pemahaman yang komprehensif tentang tata negara.

"Jika seseorang belum memiliki pengalaman, dan mereka mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden, mereka mungkin tidak akan memahami tugas dan tanggung jawab mereka. Ini bukanlah masalah belajar atau mencoba-coba. Kepentingan negara yang sedang berkembang hingga tahun 2045 tidak boleh dipertaruhkan dengan orang yang belum memiliki pengalaman," tegasnya.

Ahok menekankan bahwa selain pengalaman, seorang pemimpin negara juga harus memiliki keberanian, terutama dalam menghadapi berbagai masalah, termasuk korupsi. Ahok berpendapat bahwa akar dari sebagian besar masalah di Indonesia adalah korupsi.

"Mungkin Gibran adalah individu yang jujur, tetapi yang dibutuhkan bukan hanya kejujuran, melainkan juga keberanian," kata Ahok.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews