Perusahaan Amerika Atelier Solar Indonesia Akan Produksi Panel Surya dan Baterai di Batam

Perusahaan Amerika Atelier Solar Indonesia Akan Produksi Panel Surya dan Baterai di Batam

Ilustrasi.

Batam, Batamnews - Perusahaan asal Amerika Serikat telah menyetujui investasi sektor energi baru dan terbarukan di Pulau Batam, Kepulauan Riau (Kepri), dengan nilai mencapai Rp1 triliun.

Investasi ini dikucurkan oleh Atelier Solar Indonesia, yang akan memanfaatkan lahan seluas 2 hektare di Kawasan Industri Wiraraja, Punggur, Batam.

Ketua Kadin Kepri, Achmad Makruf Maulana mengungkapkan bahwa Atelier adalah perusahaan Energi Baru Terbarukan (EBT) ketujuh yang bermitra dengan Batam. Peresmiannya dijadwalkan pada awal tahun 2024.

"Sebelumnya, sudah ada 5 perusahaan yang diresmikan oleh Menko Airlangga. Dengan kedatangan Atelier, kami berharap investasi EBT di Batam akan menjadikan Kepri sebagai pusat EBT terbesar di Asia Tenggara," ujar Makruf, Minggu (15/10/2023) kemarin.

Baca juga: Ajuan Penangguhan Penahanan Bang Long Masih Tertunda Setelah Satu Bulan, Pengacara Nantikan Langkah Amien Rais

Pada tahap awal, Atelier akan menggunakan lahan seluas 2 hektare di Wiraraja, dengan rencana ekspansi ke lahan tambahan seluas 3 hektare di lokasi yang sama.

"Atelier ini akan memproduksi komponen panel surya dan baterai. Untuk tahap awal, mereka akan mempekerjakan 525 orang," tambah Makruf.

Sebelumnya, Kadin Kepri telah berhasil menarik investor dari China, Amerika, Jepang, dan Singapura untuk berinvestasi di sektor EBT di Batam. Ini termasuk perusahaan-perusahaan seperti PT Jaya Electrical Energy, Marubeni Global Indonesia, Wiraraja Yunan International, Apolo Solar Indonesia, Alpha Solar, dan Tynergi Technology Indonesia.

Dalam tahap awal, investasi EBT dari keenam perusahaan tersebut di Batam telah mencapai US$800 juta atau setara dengan Rp12 triliun.

Marubeni Global Indonesia (MGI) juga telah diberikan status Program Strategis Negara (PSN). PT MGI adalah konsorsium Amerika Serikat dan Taiwan yang berinvestasi di Wiraraja dengan nilai Rp87 triliun.

Baca juga: Penangguhan Penahanan Bang Long Menggantung, Sudah Sebulan Mendekam di Balik Jeruji Besi

"PT MGI juga menjadi salah satu dari 6 perusahaan EBT yang diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada Juni 2023. Sebelum diresmikan, MGI sudah memiliki status PSN sejak April 2023," ungkap Makruf.

MGI saat ini sedang mengurus perizinan. Status PSN memberikan keuntungan karena pengurusan perizinan menjadi prioritas pemerintah pusat, sehingga menjadi lebih lancar.

Tahapan perizinan yang saat ini sedang dilalui telah mencapai tahap akhir, termasuk izin kelistrikan, izin usaha, dan kesiapan lahan dari kementerian dan lembaga terkait. Proses pembangunan dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2024.

"Kita berharap pemerintah memberi perusahaan PSN ini ruang yang sama, dan dengan kehadiran perusahaan besar ini, investasi di Kepri akan tumbuh bersama masyarakat," pungkas Makruf.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews