Pemerintah akan Impor 500 Ribu Ton Jagung Pakan Untuk Dukung Peternak Ayam

Pemerintah akan Impor 500 Ribu Ton Jagung Pakan Untuk Dukung Peternak Ayam

Ilustrasi Jagung

Jakarta, Batamnews - Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengimpor 500 ribu ton jagung pakan guna membantu para peternak ayam menghadapi fluktuasi harga jagung. Keputusan ini diambil dalam upaya untuk menjaga stabilitas harga jagung pakan yang krusial bagi industri peternakan.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa importasi ini akan dilakukan dengan cermat dan terukur, tetap memperhatikan kepentingan petani. 

Ia menegaskan bahwa pemerintah tetap memberikan prioritas pada produksi dalam negeri, namun dalam situasi tertentu seperti saat ini, intervensi pemerintah diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar.

Baca juga: Simulasi SISPAMKOTA: Persiapan Pemilihan Serentak 2024 di Bintan

Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, "Tentunya kita tetap mengutamakan produksi dalam negeri, namun jika memang diperlukan dalam kondisi tertentu, intervensi pemerintah harus kita siapkan. Khusus untuk jagung pakan, Bapak Presiden kemarin (9 Oktober 2023) telah memerintahkan agar disegerakan mengambil langkah-langkah strategis. Memang jika berdasarkan neraca kumulatif tahunan, komoditas jagung mengalami surplus. Namun di kuartal empat ini, neraca komoditas jagung menunjukkan angka defisit."

Berdasarkan data dari Panel Harga Pangan, harga jagung tingkat peternak di tingkat nasional mengalami kenaikan signifikan, dari Rp 6.840 per kilogram pada 1 Oktober menjadi Rp 7.000 per kilogram pada 10 Oktober 2023. 

Kenaikan ini disebabkan oleh lonjakan harga jagung di tingkat produsen dan konsumen, yang telah melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP) yang diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 Tahun 2022.

Baca juga: Indonesia, Australia, Malaysia, dan Singapura Berunding untuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

Arief Prasetyo Adi menjelaskan, "Melihat kondisi tersebut, harus ada langkah strategis untuk menstabilkan kenaikan harga jagung ini. Sebab kenaikan harga jagung di tingkat peternak tentunya memiliki konsekuensi pada fluktuasi harga telur dan daging ayam, sehingga untuk memenuhi kebutuhan jagung pakan tersebut, impor khusus untuk jagung pakan perlu dilakukan. Tetapi sekali lagi, saya tekankan importasi ini tentu dilakukan secara terukur dengan mempertimbangkan harga di tingkat petani tetap baik. Ini akan dilaksanakan secara bertahap mulai bulan ini."

Lebih lanjut, Arief Prasetyo Adi menyebutkan bahwa impor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton akan ditugaskan kepada Perum Bulog. Untuk menjaga harga di tingkat petani tetap baik, impor jagung pakan akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan tahap pertama sebanyak 250 ribu ton. 

Ini akan diatur sedemikian rupa sehingga impor tersebut tiba sebelum musim panen, sehingga kepentingan petani jagung nasional tetap terjaga.

Arief menambahkan, "Bulog pun dipastikan telah ada standby buyer dari teman-teman peternak unggas. Tidak seperti yang dahulu. Selanjutnya akan kita atur dalam suatu komitmen yang disepakati bersama."


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews