Kisah Bocah 11 Tahun Diterkam Buaya: Ayah Berusaha Menolong hingga Jasad Ditemukan Nenek

Kisah Bocah 11 Tahun Diterkam Buaya: Ayah Berusaha Menolong hingga Jasad Ditemukan Nenek

Suasana saat upaya pencarian bocah yang diterkam buaya. (Foto: HO Bangkapos)

Babel, Batamnews - Tragedi mengerikan menimpa seorang bocah berusia 11 tahun bernama Rafes pada Jumat sore (29/09) di dusun Tanah Merah, Desa Baskara Bakti, saat ia bersama ayahnya, Muhri (45), dan pamannya, Jamil (47), sedang mencari ikan di muara Sungai Lempuyang setempat. 

Saat itu, Rafes diterkam oleh seekor buaya yang mengubah perjalanan pancingan menjadi petaka.

Peristiwa ini terjadi begitu cepat, namun sang ayah, Muhri, yang sedang memancing tidak begitu jauh dari Rafes, dengan cepat turun untuk bertarung dengan buaya tersebut. 

Sayangnya, usahanya tak berhasil dan ia terluka parah oleh gigitan buaya. Buaya tersebut pun berhasil menyeret Rafes ke dalam dasar Sungai.

Muhri dan Jamil segera memberitahu warga setempat tentang insiden tragis ini. Pencarian untuk menemukan Rafes berlangsung hampir satu hari penuh. 

Baca juga: Potensi Kembalinya Edy Rahmayadi Sebagai Calon Gubernur Sumut 2024: Penilaian Demokrat Sumut

Pada Sabtu (30/09/2023) sekira pukul 12.38 WIB siang, jasad Rafes akhirnya ditemukan di lokasi kejadian, tempat ia sedang memancing bersama ayahnya. Penemuan ini membawa rasa lega dan duka mendalam bagi keluarga dan warga setempat.

Camat Namang, Machyudi Saputra, menyatakan rasa syukur atas penemuan jasad Rafes. "Alhamdulillah, ananda Rafes yang hilang karena diterkam buaya kemarin bisa kita temukan hari ini, penemuan tersebut sekira pukul 12.38 WIB," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa penemuan jasad Rafes tidak mungkin terwujud tanpa bantuan seorang nenek dari Desa Air Mesu yang memiliki keahlian dalam pencarian seperti ini.

Baca juga: Seperti Apa Belakang Padang, Destinasi Pariwisata Terbaru di Batam Menurut Walikota Rudi

Menurut Machyudi, jasad Rafes ditemukan dalam kondisi utuh, meskipun terdapat bekas luka gigitan buaya di leher dan betisnya.

Tim SAR Gabungan yang terdiri dari berbagai instansi seperti Tim Rescue Kansar Pkp, Ditpolairud Polda Babel, Satpolair Polres Bangka Tengah, Babinkamtibmas, Tagana Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kwarda Kepulauan Bangka Belitung, Laskar Sekaban, BKSDA, dan aparat pemerintahan desa, telah bekerja keras selama dua hari untuk melakukan pencarian dan akhirnya berhasil menemukan jasad Rafes.

I Made Oka Astawa, selaku Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpiang, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam upaya pencarian ini. 

Tragedi ini menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga Rafes dan menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan ketika berada di lingkungan alam liar.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews