Menko Airlangga Tekankan Integrasi Kawasan dan Sinergi di Peringatan 30 Tahun IMT-GT

Menko Airlangga Tekankan Integrasi Kawasan dan Sinergi di  Peringatan 30 Tahun IMT-GT

Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartanto. (Foto: ekon.go.id)

Batam, Batamnews - Indonesia, Malaysia, dan Thailand Growth Triangle (IMT-GT) mengadakan Pertemuan Tingkat Menteri ke-29 di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), memperingati 30 tahun kerjasama dalam upaya membangun ekonomi daerah sub-kawasan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, membuka pertemuan tersebut dan menekankan pentingnya IMT-GT dalam menghadapi tantangan global.

"Pertemuan tahun ini menandai 30 tahun berdirinya IMT-GT, sebuah momen yang sangat penting untuk meninjau kembali kerja sama kita agar tetap relevan dalam situasi yang dinamis,” ujar Menko Airlangga di Batam, Jumat (29/9/2023).

Baca juga: Menko Prekonomian Airlangga Hartarto Kunjungi Gebyar Melayu Pesisir 2023 di Batam, Dukung UMKM Produktif

Kawasan IMT-GT mencatat pertumbuhan yang signifikan dalam Pendapatan Domestik Bruto, meningkat dari USD20 miliar pada 1993 menjadi USD405.7 miliar pada 2021.

Perdagangan dan investasi di kawasan ini juga terus berkembang, mencapai USD727 miliar dan USD20.1 miliar pada 2022. Sektor pariwisata, meskipun terpukul oleh pandemi COVID-19, berhasil pulih dan tumbuh pesat.

“Ketidakpastian global, perubahan iklim, kerawanan pangan dan energi, kita perlu dorong tranformasi digital, kembangkan ekonomi kreatif, hijau dan biru serta maksimalkan sektor-sektor unggulan, seperti pariwisata, pertanian dan industri halal,” kata Menko Airlangga.

Dalam sesi konferensi pers, Menko Airlangga membahas isu-isu strategis, termasuk ekonomi hijau, industri berbasis digital, produk dan jasa halal, serta pariwisata terintegrasi. IMT-GT memiliki visi untuk menjadi kawasan inovatif, inklusif, hijau, dan berkelanjutan pada tahun 2036.

Baca juga: Kolaborasi IMT GT di Gebyar Melayu Pesisir 2023 Buat UMKM Raup Banyak Cuan

“IMT-GT memiliki visi untuk menjadi kawasan yang terintegrasi, inovatif, inklusif, hijau, berkelanjutan di tahun 2036. Dengan tumbuhnya economic corridor di kawasan IMT-GT diharapkan bisa memperkuat Selat Malaka, dan tentunya untuk tourism dimana tourism menjadi salah satu andalan IMT-GT,” pungkas Menko Airlangga.

Menteri Ekonomi Malaysia, Rafizi Ramli, juga mendukung kerjasama IMT-GT sebagai upaya memperkuat ekonomi sub-kawasan dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Wakil Menteri Keuangan Thailand, Julapun Amornvivat, menambahkan bahwa pertemuan ini bertujuan menghasilkan hasil konkret dan memajukan koridor ekonomi serta ekonomi biru.

Pertemuan Tingkat Menteri IMT-GT ke-29 ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari ketiga negara, Asian Development Bank, dan ASEAN Secretariat. IMT-GT berkomitmen untuk terus memajukan kerjasama guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat sub-kawasan dan memperkuat posisinya dalam perekonomian global.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews