Tragedi Pria yang Bunuh Diri Akibat Teror Debt Collector Pinjol, Keluarga Tidak Diberi Ampun

Tragedi Pria yang Bunuh Diri Akibat Teror Debt Collector Pinjol, Keluarga Tidak Diberi Ampun

Tangkapan layar tweet soal seorang pria bunuh diri karena tidak tahan diteror pinjol

Batam, Batamnews - Cerita tragis seorang pria yang mengakhiri hidupnya setelah menjadi korban teror dari debt collector (DC) salah satu aplikasi pinjaman online (pinjol), yakni Adakami, menjadi viral di media sosial Twitter.

Ulasan yang dibagikan oleh akun @rakyatvspinjol mengungkapkan bahwa pria tersebut, dengan inisial K, adalah seorang suami dan ayah. K meminjam uang dari Adakami sebesar Rp 9,4 juta dan harus mengembalikan Rp 18 juta lebih.

Namun, saat K mengalami kesulitan dalam pembayaran dan terlambat membayar, DC Adakami mulai menerornya. Teror dimulai dengan serangkaian telepon yang mengganggu pekerjaannya hingga akhirnya dia dipecat dari kantornya.

Ketika dipecat, teror dari DC Adakami tidak berhenti. Mereka menggantinya dengan teror berupa order fiktif dari layanan makanan seperti GrabFood atau GoFood. Dalam satu hari, K menerima 5-6 pesanan makanan yang tidak pernah dia pesan.

Baca juga: Rahasia Menghidangkan Kopi yang Sempurna: Urutan Penting dalam Meracik

K akhirnya memutuskan untuk menceritakan masalah pinjol Adakami kepada keluarganya. Namun, istri K yang mengetahui situasi tersebut menjadi sangat takut dan memilih untuk tidak pulang ke rumah, bahkan tinggal bersama orangtuanya.

Teror dari DC Adakami terus berlanjut dan mengganggu K, hingga akhirnya K mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri pada bulan Mei 2023. Bahkan setelah K meninggal, teror tersebut tidak berhenti. DC Adakami bahkan mengabaikan catatan kematian yang dikirimkan oleh keluarga K.

Kejadian ini juga mencakup teror berupa pesanan makanan palsu yang terus berlanjut, padahal rumah K sedang dijual karena pemilik sebelumnya juga bunuh diri.

Meskipun kasus ini pernah dilaporkan ke polisi, belum ada kelanjutan yang jelas hingga saat ini.

Baca juga: Skandal Pengadaan LNG: Mantan Dirut Pertamina Ditahan KPK, Kerugian Negara Rp 2,1 Triliun

Ulasan tersebut telah menimbulkan banyak reaksi dari warganet, yang menyoroti praktik pinjol dengan DC yang suka meneror serta biaya layanan yang tinggi.  

Beberapa orang warganet yang pernah mencoba meminjam uang dari pinjol Adakami turut mengunggah biaya layanan yang mencekik. Misalnya, saat meminjam uang sebesar Rp 3,5 juta, maka peminjam akan dikenakan biaya layanan sebesar Rp 3,2 juta dan bunga sebesar Rp 150 ribu.

Seperti dikutip liputan6, Rabu (20/9/2023), menurut warganet, hal tersebut tak masuk akal dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harusnya mengusut hal tersebut. Banyak pula warganet yang mengeluh dengan iklannya yang mengganggu.

Baca juga: Tabrakan Mini Bus vs. Sepeda Motor di Karimun: Penabrak dan Korban Berdamai Sebelum Polisi Datang

"Bunganya g ngotak, buat byar bkin iklan kalii," cuit @kochengo***

"SAMPAI ADA ORDERAN FIKTIF ITU TERLALU GILA. IKLAN ADAKAMI JUGA NYAMPAH BANGET SAMPAI KE YOUTUBE ANAK-ANAK PUN ADA," tulis @loon***

Ada pula warganet yang mengaku diteror DC meskipun mereka tak pernah meminjam uang dari pinjol. Diduga nomor kontak mereka digunakan oleh si peminjam. 

"Bapak saya gak pinjem duit di pinjol sama sekali tapi tiap hari ditelpon oleh DC katanya nyari aan.. sdh dikasih tau kami gak kenal siapa aan tp tetap ditelpon oleh DC dgn nomor yg berbeda2 smp capek harus memblokir satu per satu," cuit @tyasru***

Baca juga: Mengenal Bante Lawan: Pemimpin Terkemuka di Pulau Rempang, Batam, pada Masa Lampau

Kisah ini menunjukkan urgensi perlunya tindakan tegas dari pihak berwenang, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk mengawasi praktik pinjol yang merugikan dan mengatasi masalah teror dari DC yang dapat berdampak serius pada kesejahteraan individu.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews