Mengenal Bante Lawan: Pemimpin Terkemuka di Pulau Rempang, Batam, pada Masa Lampau

Mengenal Bante Lawan: Pemimpin Terkemuka di Pulau Rempang, Batam, pada Masa Lampau

Efendi menunjukan lokasi kuburan Bante Lawan dengan tanda dua batu nisan (asrul)

Batam, Batamnews -  Pulau Rempang, yang saat ini merupakan bagian dari Kota Batam, ternyata memiliki warisan sejarah yang kaya dengan sosok-sosok pemimpin yang dikenal dengan sebutan "Bante." Salah satu Bante yang terkenal hingga hari ini adalah Bante Lawan, dan makamnya masih dapat ditemukan di kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, pada Rabu (20/09/2023).

Menurut Effendy, seorang penduduk asli Pasir Panjang, Bante yang pertama dikenal sebagai Bante Panau, sementara Bante Lawan adalah Bante ketiga yang masih dikenang hingga saat ini di Pulau Rempang. Bante Lawan bahkan pernah menerima penghargaan dari pemerintah pada masa lalu, meskipun rincian mengenai penghargaan tersebut telah terlupakan.

Effendy dengan tegas mengatakan, "Warga Rempang pasti sudah mengenal Bante Lawan ini."

Dia juga mengungkapkan bahwa makam Bante Lawan dahulu merupakan tempat tinggal bagi masyarakat Rempang, namun karena kenaikan permukaan air laut, tempat tersebut terpaksa ditinggalkan. Penduduk pun perlahan-lahan bermigrasi ke tempat-tempat seperti Monggak, Sembulang, dan akhirnya membentuk kampung Pasir Panjang seperti yang kita kenal saat ini.

Baca juga: Hari Ini Batas Terakhir Pendaftaran Relokasi Rempang: Jumlah Pendaftar Masih Sedikit, Apakah Diperpanjang?

Makam ini memiliki angka 29 yang menunjukkan tahun tertentu, namun Pak Effendy tidak dapat mengingat abad keberapa Bante tersebut sebenarnya dimakamkan.

Iskandar, seorang warga Pasir Panjang lainnya, sering mengunjungi sekitar makam Bante Lawan untuk membersihkannya. Dia juga berbagi pengalaman saat tahun 2010 ketika berkunjung ke sana, merasa sedikit khawatir jika harus berada sendirian di hutan tersebut.

Baca juga: Singapura dalam Sorotan: Mengapa Negara Ini Menjadi Surga Pencucian Uang?

Effendy juga menunjukkan batu keramat Bante Panau, yang konon dulunya hanya berukuran sebesar ibu jari, namun kini telah tumbuh menjadi sangat besar. Batu ini diyakini sebagai benda keramat yang digunakan oleh para leluhur untuk memohon berbagai hal.

Semua ini adalah cerminan penting dari warisan budaya yang terus dijaga dengan tekun di Pulau Rempang, Batam.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews