Masyarakat Pasir Panjang di Pulau Rempang: Memperjuangkan Akar Sejarah di Tengah Ancaman Relokasi

Salah seorang warga Kampung Tua Pasir Panjang, Pulau Rempang memperlihatkan tanda patok Kampung Tua yang dipasang Pemko Batam (asrul)
Batam, Batamnews - Masyarakat yang tinggal di kampung Pasir Panjang, salah satu kampung tua di Pulau Rempang, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang, Kota Batam, menjadi pusat perhatian belakangan ini. Kampung mereka menjadi salah satu dari tiga kampung tua yang akan di relokasi untuk proyek pembangunan pabrik Xinyi Grup.
Namun, bersama warga Melayu dari Kampung Tua lain di Rempang dan Pulau Galang, mereka menolak di relokasi.
Kepada batamnews, mereka mengungkapkan kampung mereka telah ada sebelum Kota Batam berdiri. Mereka memperlihatkan bagaimana jejak kampung tua Pasir Panjang itu.
Baca juga: Fasilitas Lengkap Menanti Warga Rempang Galang yang Bersedia Direlokasi
Salah seorang penduduk asli Pasir Panjang, Efendy, berbagi cerita. Dia pernah ditugasi oleh pemerintah untuk memasang patok sebagai penanda kampung tua.
Pemasangan patok ini bertujuan agar masyarakat tetap terhubung dengan akar sejarah mereka, terutama dengan lokasi kuburan leluhur yang berada di sekitar wilayah tersebut.
Batok pertanda Kampung Tua di Kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang (asrul)
"Kami memasang patok ini di dekat kuburan lama sebagai upaya kami untuk menjaga akar sejarah kami," ungkapnya.
Pemasangan patok ini telah dilakukan puluhan tahun yang lalu, sehingga Efendy tidak lagi mengingat tahun pastinya. Namun, ia dan masyarakat setempat berharap bahwa tindakan ini akan menjadi bukti sejarah yang kuat yang dapat membuktikan bahwa kampung mereka telah berdiri dan berkembang selama berabad-abad.
Baca juga: Amin Rais Tiba di Batam, Siap Kunjungi Masyarakat Pulau Rempang
"Kami berharap agar pemerintah memahami nilai sejarah dan budaya kami, dan tidak merelokasi kampung kami. Kami ingin tetap menjaga kuburan leluhur kami yang berada di sini," tambah Efendy.
Masyarakat Pasir Panjang memiliki harapan besar bahwa nilai-nilai sejarah dan budaya yang terkandung dalam kampung mereka akan tetap terjaga dan dihormati dalam setiap aspek pembangunan masa depan Pulau Rempang.
Meskipun perubahan dan proyek-proyek besar mungkin mendatang, mereka berjuang untuk melestarikan kampung mereka sebagai bagian yang tak terpisahkan dari warisan lokal yang berharga.
Komentar Via Facebook :