Tanjungpinang, Batamnews - Progres pengerjaan rehabilitasi Pasar Baru Tanjungpinang yang dimulai pada tahun 2022 telah mencapai pencapaian signifikan hingga saat ini. Menurut Site Engineering Tiara Indopenta KSO, Hendro, proyek ini telah mencapai 63 persen pada pekerjaan hingga minggu ke-45.

"Pengerjaan pembangunan progresnya hingga minggu ke-45 sudah mencapai 63 persen terdiri dari pekerjaan struktur, arsitektur, dan Mechanical Electrical Plumbing (MEP)," ujar Hendro pada Kamis (31/7/2023).

Pengerjaan pembangunan ini terbagi menjadi dua tahap, dengan tahap finishing berfokus pada Gedung A, sementara pekerjaan struktur, arsitektur, dan MEP dilakukan pada Gedung BC dan D.

Baca juga : Berkah dari Pawai Budaya dan Mobil Hias Kota Tanjungpinang

Hendro menegaskan bahwa mereka bertujuan untuk menyelesaikan proyek ini sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan. "Kita maksimalkan siap tanggal 31 Desember 2023, sesuai dengan kalender 420 hari kerja," tambahnya.

Untuk mempercepat proses pembangunan, proyek ini melibatkan 140 pekerja yang bekerja dalam dua shift kerja. Mereka ditempatkan di tiga gedung yang terlibat dalam proyek ini, yaitu Gedung A (3 lantai), Gedung BC (1 lantai), dan Gedung D (2 lantai).

Hendro juga menjelaskan bahwa konstruksi bangunan mengikuti spesifikasi yang ditetapkan oleh Konsultan Perencanaan proyek. 

"Semua bangunan telah dilakukan PDA test pada setiap bangunan, dari laboratorium Batam. Setelah kami test kekuatan untuk satu tiang dari 60 sampai 120 Ton per tiang, ada banyak tiang pancang," ungkap Hendro.

Baca juga : Kue Koleh-Koleh: Lezatnya Warisan Budaya Pulau Penyengat yang Terjaga

Pedagang Pasar Baru yang telah direlokasi ke Pasar Puan Ramah berharap agar pembangunan Pasar Baru segera selesai, sehingga mereka dapat kembali berjualan seperti sebelumnya. 

"Ya semoga cepat siaplah pembangunan pasarnya, kita para pedagang bisa jualan lagi," ucap salah seorang pedagang.

Rehabilitasi Pasar Baru Tanjungpinang merupakan proyek yang diinisiasi oleh Satuan Kerja Pelaksana Prasarana Pemukiman Provinsi Kepulauan Riau melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Wilayah Provinsi Kepulauan Riau. 

Proyek ini dimulai pada 7 November 2022 dan diharapkan selesai pada 31 Desember 2023 dengan masa pengerjaan selama 420 hari kalender APBN TA 2022-2023, dengan nilai kontrak senilai Rp. 76.463.280.000. 

Proyek ini dikerjakan oleh perusahaan asal Surabaya, Tiara Indopenta KSO, dengan konsultan pengawas Saranabudi Prakarsaripta KSO CV Adhitama Karya.