Batam, Batamnews.co.id - Di era digital saat ini, mencari pasangan melalui platform online bukanlah hal yang asing lagi. Namun, hati-hati, di balik kemudahan itu terselip ancaman penipuan yang dikenal dengan istilah "Love Scamming". Apa itu dan bagaimana modus operandi pelakunya? Simak ulasannya berikut.

Apa itu "Love Scamming"?

Love Scamming adalah sebuah taktik penipuan yang dilakukan melalui media sosial atau situs kencan online. Pelaku biasanya akan berpura-pura mencari pasangan atau persahabatan, namun tujuan sebenarnya adalah untuk memanipulasi dan mengambil keuntungan finansial dari korban.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Pelaku biasanya akan menciptakan profil palsu dengan identitas yang menarik. Setelah itu, mereka akan mulai berinteraksi dengan calon korban. Interaksi ini bisa berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa bulan, tergantung sejauh mana korban mempercayai pelaku. Setelah mendapatkan kepercayaan, pelaku akan mulai meminta bantuan finansial dengan berbagai alasan, mulai dari masalah kesehatan, investasi, hingga tiket perjalanan.

Risiko dan Dampak

Menurut data FBI, pada tahun 2021, kerugian global akibat "Love Scamming" mencapai USD 956 juta atau sekitar Rp 14 triliun. Di Indonesia sendiri, Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, menyebutkan transaksi mencapai miliaran rupiah dari kasus penipuan bermodus cinta.

Siapa yang Paling Rentan?

Tidak ada target khusus dalam kasus ini. Pelaku biasanya akan mengejar siapa saja yang mudah mempercayai orang lain. Bahkan, data terbaru menunjukkan bahwa anggota PNS, TNI, dan Polri pun bisa menjadi korban.

Bagaimana Cara Mencegahnya?

1. Selalu waspada saat berinteraksi di platform kencan online.
2. Jangan mudah membagikan informasi pribadi.
3. Jangan melakukan transaksi finansial sebelum benar-benar mengenal orang tersebut.
4. Jika ragu, lakukan pengecekan latar belakang.