Nilai Tukar Rupiah Tertekan oleh Dolar AS di Posisi Rp15.027 per USD

Nilai Tukar Rupiah Tertekan oleh Dolar AS di Posisi Rp15.027 per USD

Ilustrasi.

Jakarta, Batamnews - Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.027 per dolar AS pada hari Senin (24/7/2023). Mata uang Garuda mengalami stagnasi dari penutupan perdagangan sebelumnya, seiring tekanan yang masih dirasakan dari penguatan dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.028 per dolar AS pada perdagangan sore ini.

Para pelaku pasar mata uang kini tengah memantau perkembangan mata uang di kawasan Asia. Pada akhir perdagangan hari ini, sebagian besar mata uang di kawasan tersebut berhasil ditutup menguat.

Rupee India naik 0,04 persen, dolar Hong Kong tumbuh 0,06 persen, yen Jepang melesat 0,20 persen, peso Filipina menguat 0,20 persen, dan won Korea Selatan meroket 0,28 persen.

Baca juga: Pesan Gubernur Ansar Usai Komjen Petrus Golose Dikukuhkan Sebagai Guru Besar STIK

Namun, terdapat beberapa mata uang yang mengalami pelemahan. Baht Thailand mengalami penurunan sebesar 0,03 persen, dolar Singapura merosot 0,05 persen, yuan China jatuh 0,22 persen, dan ringgit Malaysia amblas 0,35 persen.

Di sisi lain, mata uang dari negara-negara maju menunjukkan performa yang kurang memuaskan. Poundsterling Inggris turun 0,01 persen, euro Eropa mengalami penurunan 0,39 persen, dan franc Swiss melemah 0,20 persen. Hanya dolar Kanada yang berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0,18 persen, sementara dolar Australia juga menguat sebesar 0,10 persen.

Menurut Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong, rupiah mengalami pelemahan akibat tekanan dari penguatan dolar AS dan ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga oleh The Federal Reserve.

Namun, kelesuan rupiah sore ini sebagian besar terbantu oleh harapan akan adanya lebih banyak stimulus dari Pemerintah China yang rencananya akan diumumkan minggu ini.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews