Gubernur Kepri Serahkan Bantuan Rp 1,4 Miliar untuk Warga Korban Bencana Puting Beliung Pulau Kasu

Gubernur Kepri Serahkan Bantuan Rp 1,4 Miliar untuk Warga Korban Bencana Puting Beliung Pulau Kasu

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyerahkan bantuan Rp 1,4 Miliar untuk korban bencana puting beliung Pulau Kasu, Batam.

Batam, Batamnews - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), H. Ansar Ahmad kembali hadir ditengah-tengah masyarakat Pulau Kasu Kecamatan Belakang Padang Kota Batam, Jumat (7/7/2023).

Kehadirannya untuk menyerahkan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana angin puting beliung pada 26 Juni lalu. Penyerahan dipusatkan di Masjid  Jami Al Jihad, Pulau Kasu.

Sesuai dengan data dari Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, sebanyak 45 rumah mengalami rusak berat akibat tiupan angin puting beliung saat itu. Kemudiaman ada 6 rumah rusak sedang, dan 102 rumah rusak ringan. Adapun dalam kesempatan ini Ansar menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp1,4 miliar.

"Saya kesini bersama beberapa anggota DPRD Kepri. Kita ingin menyerahkan bantuan, semoga bisa membantu meringankan beban bapak dan ibu semua, akibat tempat tinggalnya yang mengalami kerusakan. Sebelumnya saya sudah kesini dengan menyerahkan sejumlah bantuan makanan dan pakaian, kemudian kita kirim seekor sapi kurban. kali ini kita datang lagi dengan bantuan yang lainnya," ucap Gubernur Ansar.

Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Bantu Korban Puting Beliung di Pulau Kasu Batam

Mengambil contoh bencana alam yang sebelumnya terjadi di Serasan, Kabupaten Natuna dan di Kabupaten Bintan. Bencana alam Puting Beliung di Pulau Kasu ini juga bisa ditetapkan sebagai daerah darurat bencana oleh Pemko Batam.  

Menurut Ansar, bantuan sebesar Rp 1,4 miliar yang diberikan oleh Pemprov Kepri ini agak terbatas. Karena hingga saat ini Pemerintah Kota batam belum mengeluarkan kondisi ini sebagai daerah yang berstatus darurat bencana, sehingga Pemprov Kepri tidak bisa mengeluarkan bantuan lebih.

"Yang kita berikan saat ini adalah bantuan sosial. Lain halnya apabila status yang ditetapkan di kawasan ini adalah daerah bencana, maka bantuan yang kita berikan bisa lebih besar. Karena bukan bantuan sosial yang kita berikan, melainkan bantuan bencana," jelas Ansar.

Disisi lain, Ansar juga memotivasi masyarakat yang menjadi korban amukan angin puting beliung. Ansar mengatakan bahwa, setiap musibah yang menimpa manusia tentu  semuanya atas ketentuan Allah SWT.

Baca juga: Tingkat Kompetensi, BRK Syariah Beri Pelatihan Kepemimpinan ke Pemimpin Kedai di Riau dan Kepri

"Jadi kita mesti bisa iklhas menerima, dan tetap sabar atas musibah yang terjadi ini," tambah Gubernur Ansar yang pada kesempatan tersebut bertindak sebagai Khatib Shalat Jum'at di sana.

 

Gubernur Ansar melanjutkan, setiap manusia harus memiliki keyakinan bahwa dibalik setiap musibah yang menimpa, pasti ada hikmah yang lebih baik.

Diakhir penyampaiannya, Gubernur Ansar secara pribadi memberikan bantuan untuk Masjid Jami Al Jihad Pulau Kasu sebesar Rp10 juta. Selain bantuan yang diberikan kali ini, Pemprov Kepri melalui BPBD juga telah menyalurkan bantuan 102 paket sembako. Termasuk menyerahkan bantuan hewan kurban 1 ekor sapi pada saat Hari Raya Idul Adha lalu.

Tidak lupa Gubernur Ansar mengapresiasi pada anggota DPRD yang hadir bersamanya dalam kesempatan ini. Sudah seharusnya, kata Ansar, para anggota DPRD memiliki kepedulian yang tinggi terhadap bencana-bencana seperti ini.

"Kita doakan para anggota DPRD yang peduli dengan kegiatan sosial seperti ini selalu dilimpahi keberkahan, kesuksesan dan kemudahan dalam segala urusannya," kata Ansar.

Tampak hadir sejumlah anggota DPRD Kepri dalam kesempatan ini, seperti Wakil Ketua DPRD Kepri Rizki Faisal, Muhammad Ridho dan Alex Guspaneldi.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kepri Rizki Faisal sangat menyayangkan karena kondisi bencana angin puting beliung yang merusakkan ratusan rumah di Pulau Kasu ini tidak ditetapkan sebagai daerah Darurat Bencana oleh Pemko Batam. Padahal, katanya, terdapat 102 rumah yang rusak, baik rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat.

"Seharusnya Pemko tanggap. Cepat ini ditetapkan sebagai daerah darurat bencana. dengan demikian bantuan yang mengalir bisa banyak kesini. Rumah-rumah yang rusak berat sekalipun bisa dibantu lebih besar untuk membangun kembali rumah yang terkena musibah," ujar Rizki Faisal.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews